PELITA KARAWANG ON LINE-.(SDN CARIU II KECAMATAN TELAGASARI KARAWANG)
DALAM abad ini khusus tahun 2010,semua orang tertuju ke namanya Profesi Guru.saat ini namanya guru,tentang karakteristik, kepribadian & spiritualitas guru yang diragukan.

Kenapa demikian,karena kenyataan dari proses awal pembelajaran hingga evaluasi anak didik terkait 3 faktor di atas HASILnya dipertanyakan,selain akan kemampuan dasar kelimuan,akademik ,tekins dan lainnya yang seharusnya di milki seorang guru di zaman sekarang.

Mereka harus mampu memainkan peran sebagai fasilitator bagi anak-anak didiknya dan bisa membuat atau memberikan atau membuka cara pandang baru untuk melakukan perubahan dalam proses belajar mengajar di sekolah dan di masyarakat lebih baik, itu adalah tuntutan yang berkumnadang dimana kepada guru secara umum.

Membangun dan membentuk suatu generasi tidaklah semudah dibandingkan dengan mendirikan bangunan yang dilakukan oleh seorang insinyur,atau seorang dokter untuk mengobati pasiennya. Membangun suatu generasi berarti membentuk kharakter masyarakat masa depan dan alam semesta ini,pada hakekatnya guru adalah segala bentuk profesi di sandangnya,secara langsung atau tidak,mulai guru adalah seniman,dokter,pejabat,artis/aktor/teman,sahabat,orang tua dalam kelas,penegak keadilan dan kedisiplinan di sekolah dan lainnya bahkan guru adalah tokoh masyarakat dalam sosialnya,dan tugas khusus guru pada dasarnya adalah menciptakan generasi yang lebih baik atau “Memanusiakan Manusia bukan sebatas pintar tentunya”.

Ini bukan mimpi,karena di ketahui bersama selalu menyaksikan kekerasan dimana-mana.Mulai dari kekerasan fisik sampai ke kekerasan psikologis.Apakah TUPOKSInya akan mampu melakukan dengan kondisi sekarang guna kedepan? Oleh karena itu, kini masyarakat sangat membutuhkan seorang guru yang konstruktif dan mempunyai karakter tapi bukan berkepribadian ganda tentunya.

Guru harus mampu membangun character anak didiknya,dan bisa menyalakan api semangat perubahan dari setiap jiwa anak-anak didiknya, agar bisa menjadi generasi yang beradab dan penuh cinta kasih antar sesamanya.

Guru Konstruktif adalah damban ,dia guru yang memiliki tujuan untuk mampu melakukan perubahan dari dalam diri para anak didiknya,bukannya dari luar karena para rekan adalah sumber kreatifitas bagi anak-anak didiknya dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Kebangkitan dunia pendidikan,harus di mulai dari sekolah dengan se isinya demi paradigma baru pendidikan berkarakter tercapai.memang tidaklah jadi kontruktif karena dibutuhkan pemahaman spiritualitas yang cukup.karena guru yang memiliki spiritualitas cukup, ibarat api yang mampu menjadi sumber cahaya dan mampu membakar semangat para murid-muridnya.

Guru harus jadi provokator”pembakar semangat” dalam diri setiap anak-anak didiknya. Oleh karena itu, para rekan guru harus senantiasa mensucikan dirinya dari pikiran dan perbuatan menyimpang dari norma serta nilai-nilai agama yang dianutnya.

Anak didik sangat sensitif ketiaka seorang guru berpikiran negatif, mudah sekali beresonansi dan mampu mempengaruhi anak didiknya dalam menyerap pelajaran dan mempengaruhi kondisi belajar di dalam kelas.

Karena setiap interaksi seorang guru akan mengerakan anak kemana berlayar dan berlabuh saat mereka bersama.Tidak di pungkiri ,saat ini para guru di sekolah, benar-benar masih sangat tinggi kemelekatannya dengan persoalan ekonomi keluarganya.Pikiran para Guru masih bising dan disibukan untuk memecahkan masalah ekonomi dan karir mereka sendiri. Mereka belum bisa keluar dari kemelekatan tersebut.

Oleh karena itu, seorang guru harus mampu mengenal dirinya sendiri sebagai jiwa dari seluruh alam semesta dan sebagai bagian entitas rohani yang besar.jadi sebagai guru itu tidaklah mudah sebagaimana yang di lihat.Seorang guru.di sisi lain pula juga mampu menciptakan perubahan dan transformasi dalam masyarakat.

Jangan sebalikanya guru tidak bisa tertransformasikan dirinya, guru harus senantiasa memiliki semangat untuk memotivasi murid-muridnya dan pembimbing yang sekaligus mengarahkan api di dalam diri murid-muridnya ke arah yang konstruktif.sangat jelas dari kupasan di atas seorang guru harus punya moralitas yang baik dan memiliki spiritual cukup serta memiliki pengetahuan agama tinggi.

Namun,guru akan bisa memahami anak-anak didiknya dalam upaya mengetahui,bagaimana menyalakan api dalam diri setiap muridnya,ketika seorang guru mampu memahami dirinya sendiri.

Seorang guru harus memahami kebutuhan dan masalah-masalah siswa.Hal ini bukan hanya tugas guru BK (Bimbingan & Konseling) saja, tetapi semua guru di sekolah. Dia harus mampu menyelami jiwa setiap muridnya, memahami kepribadian yang terbentuk dari keluarganya, kecenderungan-kecenderungan lainnya yang terlihat dari perilaku anak-anak didiknya.

Dengan demikian, seorang guru akan dapat memotivasi murid-muridnya dengan baik.guru sebagai contoh dan harus jadi teladan di depan murid-muridnya,jika menjadi seorang Guru hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi saja alias mencari nafkah.

Akibatnya, murid-murid akan berdagang dengan gurunya disekolah, bukan untuk belajar tetapi terbukti ada yang menerima sales di jam belajar,ini termasuk mencerminkan jiwa seorang yang guru labil dengan status propesinya dan pengkhianatan dan pembunuhan karakter pada anak didik dan gurunya juga sebagai pelaku.

Guru yang konstruktif harus selalu inovatif untuk mengadopsi metode-metode baru untuk memotivasi belajar anak-anak didiknya dengan menempatkan anak-anak didiknya sebagai pusat pembelajaran,artinya sejauh mana materi disampaikan bukan tergantung guru dan kurikulumnya tetapi tergantung kepada murid-muridnya.Kreatifitas murid dibangun melalui diskusi kelompok,pola tekamtik,seminar,diskusi panel,kunjungan lapangan,permainan peran dan,lain-lainnya.

Manusia tidak pernah luput dari berbuat salah, tapi perbuatan yang baik sekecil apapun harus dipuji. setiap anak didik memiliki beberapa sifat-sifat baik dalam dirinya.

Peran guru adalah untuk tidak mengkritik dia karena kenakalannya, tetapi untuk memuji salah satu kualitas yang baik dalam dirinya, sekaligus memberikan inspirasi. Sistem memuji salah satu kualitas pada diri anak didik akan menumbuhkan percaya diri, ia mulai merasa dirinya layak dan berharga, karena tidak semua anak didik memiliki kemampuan akademik yang sama.

Mereka memiliki tujuan alam, dan kecenderungan yang dibawanya sejak lahir. Seorang Guru harus mampu mengidentifikasi hobi dan kemampuan alaminya sehingga ia dapat mengetahui siapa dirinya dan memotivasi dirinya untuk bisa maju dalam wilayah bakat dan hobinya itu.

Senyum memainkan peran yang sangat penting, tidak hanya dalam batas-batas sekolah, tetapi juga bahkan di dalam masyarakat pada umumnya. Senyum adalah ekspresi cinta. Senyum adalah kekuatan dan kekuasaan seseorang. Sekolah juga harus menjadikan senyum sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar.

Seorang guru menyentuh hati anak-anak didiknya melalui daya tarik ,Senyum menciptakan percaya diri anak-anak didik.Perkembangan kemajuan anak-anak didik terhadap mata pelajarannya, terjadi ketika mereka mulai menyukai dan mencintai gurunya.

Bagaimana murid mau mencitai pelajarannya jika ia tidak mencintai gurunya. Senyuman seorang Guru, menciptakan getaran yang kuat pada diri anak-anak didiknya.
Anak-anak didik kita tidak merasa takut untuk mengungkapkan persoalan apa yang terjadi dalam dirinya.

Mereka tidak segan-segan lagi mengajukan pertanyaan, dan kebebasan berpikir di dalam kelas secara otomatis terjadi, ketika senyum hadir di dalam kelas.
Setiap anak-anak didik kita berbeda dan unik. bersama anak-anak didik, kita bisa belajar melakukan spesialisasi dan mengidentifikasi hobi, bakat dan kecenderungan-kecenderungan lainnya.

Anak-anak yang melakukan kenakalan di dalam kelas, memiliki kemungkinan tertinggi dan multi-dimensi kepribadiannya, karena itu, mereka menjadi nakal. Mereka membutuhkan lebih banyak tugas pekerjaan yang harus diselesaikan.tugas-tugas sekolah yang lebih banyak ini merupakan ladang bagi anak-anak didik yang kita anggap nakal ini untuk menunjukkan kepribadian dan eksistensinya.

Anak-anak didik akan terlahir dengan potensi yang tak terbatas, maka tugas guru adalah membantu mengembangkan mereka dan membuat mereka layak di setiap bidang yang diminatinya. Setiap anak didik kita mempunyai potensi yang luar biasa besar di dalam dirinya, maka pekerjaan guru adalah menginspirasi anak agar kreativitasnya terbuka.

Kesimpulan singkat,JADI Peran guru dalam skenario perubahan sosial di masyarakat menjadi sangat menantang, karena masyarakat kita saat ini lebih menghargai hal-hal yang bersifat material dan nilai-nilai spiritual menjadi terbelakang.tidak ada yang luar biasa tentang hal ini, namun situasi seperti ini tidak akan hidup selamanya.Ada cukup banyak indikasi bahwa pendidikan kita akan bangkit kembali, mewarnai nilai-nilai abadi budaya yang selama berabad-abad tumbuh-berkembang di dalam dinamika kehidupan bangsa yang besar.

Saat ini kita harus bersama karena berada pada proses transisi untuk bertranformasi dengan transaksi dimana nilai-nilai-nilai budaya terancam.Oleh karena itu,peran guru menjadi sangat signifikan.mari bangkitlah para rekan guru dimanapun berada karena kita sebagai pilar bangsa dan negara tercinta,Anak-anak Indoesia harus merdeka.....!!!!!/.berbagai sumber oleh :Ade Narto.