PT.Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry mengakui pelayanan di lintas Merak-Bakauheni terganggu.

"Ada penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak sejak Selasa (12/10) malam hingga Rabu (13/10)," kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Bambang Bhakti saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Dijelaskannya, kondisi itu merupakan akumulasi dari penutupan Dermaga I dan II karena jembatan bergeraknya (movable bridge) sedang diganti sejak Senin (11/10). "Lama pergantian sekitar sepuluh hari ke depan," katanya.

Pergantian di Dermaga I karena memang sudah waktunya diganti, sedangkan Dermaga II karena side ramp-nya tertabrak kapal Selasa (12/10) dini hari.
Dikatakannya, untuk kebutuhan penggantian itu pihaknya mengalokasikan dana sekitar Rp 2,1 miliar.

Menurut Bambang, penutupan Dermaga II hanya dilakukan sekitar enam jam. Setelah perbaikan selesai, pelayanan di Dermaga II kembali dibuka mulai Selasa siang.

Dia mengakui, meski beban pelayanan bongkar dan muat telah dialihkan secara merata ke dermaga lain, penutupan tetap berkontribusi terhadap penumpukkan kendaraan.

Penumpukkan itu sendiri didominasi oleh truk-truk pengangkut barang.
Dia menjelaskan, terkait penutupan Dermaga I, kapasitas pelayanan dermaga itu dialihkan kepada empat dermaga lainnya. "Saat normal cukup dengan 18 kapal, tetapi karena situasi ini 20 kapal pun tak akan cukup," katanya.

Pada masa normal, jumlah kendaraan roda empat non-truk dilayani di Pelabuhan Merak sebanyak 1.800 unit per hari. Sedangkan untuk truk pengangkut barang mencapai hingga 2.300 kendaraan.
Sumber: antara