Partipasi pemangku kepentingan (Stakeholder) tidak bisa diremehkan.Penyelenggara Pemilu hendaknya dilibatkan serta diberikan informasi yang cukup oleh penyelenggara Pemilu, agar membantu memaksimalkan pelaksanaan missal di Pemilu Kada Karawang 2011.

Selama ini penyelenggara Pemilu,seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau Komite Independen Pemilih (KIP) dan PanwasluKada merasa memiliki kewenangan penuh dalam pelaksanaan PemiluKada. Hal tersebut tentunya dapat mengesampingkan peran stakeholder yang lain,yang sebenarnya juga memegang peranan penting.

Hal ini bila di abaikan akan berdampak adanya pemicu konflik berakar dapat berasal dari tidak dilibatkannya pemangku kepentingan,baik dalam menyelesaikan permasalahan maupun dalam usaha mencegah permasalahan tersebut terjadi di kemudian hari dalam prosesenya Pemlikuada sendiri.

Di samping itu,pemangku kepentingan dan masyarakat juga kerap mendapat intimidasi serta ancaman (PNS)yang beraneka ragam datang hal tersebut berujung dan di maanfaatkan oleh satu pihak kandindat yang punya nilai lebih atau ada kesempatan berbuat karena lemahnya partisipasi pemangku kepentingan dan masyarakat .

Berpulang ke permaslahan PEMILUKADA Karawang 2101 yang sangat rentan konplik.Ini  bermula permaslahan curi start kampanye di masa-masa sebelum pendaftaran oleh  para kandidat yang juga tidak lulus atau mendaftar Ke KPUD Karawang(tertanam kebencian karena tersaingi).Lalu,masa pendafataran dan jelang masa Kampanye serta masa tenang.

Sebelumnya juga terjadi pergesekan tidak dapati dipungkiri dalam tubuh partai pengusung salah satu kandidat atau, dengan para kandidat sendiri yang mengusungnya(jual beli perahu),hingga kesan partai poiltik pengusung dengan real mesin poltiknya tidak berjalan bahkan ada penutupan kantor cabang atau terpecahnya pengurus partai dalam memberikan dukungan ke salah satu kandidat.semua boleh-boleh saja demi demokrasi yang berisi hak dan kewajiban seseorang dalam lakunya.namun bila di kaji secara mendalam,Apakah ini tidak akan memicu konflik di kemudian hari secara umum?.

Demokrasi Negara kita tumbuh pesat,bentuk-bentuk demokrasi di perlihatkan dengan cara yang beraneka ragam dan memancing perhatian hampir semua pihak.

Namun sayang,bicara demokrasi selalu sangat kental sekali dengan politik dan kepentingan golongan.padahal tidak semua tentang demokrasi adalah politik untuk PEMILUKADA.

Bila dikaitakan  politik dan demokrasi yang ada,masih jauh dari harap kita semua.betapa tidak?penerapan demokrasi dalam politiknya hanya bermuatan kepenetingan sesaat dan rupiah saja bahkan rekayasa terasik di lakuakan.pengkhinatan terhadap demokrasi hampir dilakukan setiap saat oleh yang mau jadi penguasa atau jadi pemenang.salah satu bukti pernyaataan tersebut dengan seabregnya yang kasus -kasus banding PEMILUKADA dan bentrokan atau kerusuhanan di mana-mana.ini adalah satu bentuk akibat yang nyata dari salahnya demokrasi di jalankannya.

Sulit rasanya politik di pisahkan dengan kata atau prilaku bohong para politikus atau tim sukeses kandidat dalam ajang Pemilukada,mengumbar janji masih saja di lakukan demi rasa masyarakat terpikat untuk memilih salah satu kandidat yang di kampanyekannya.ketidakpuasan atas politik yang beraroma bohong semacama ini adalah potert bangsa dimana-mana di masa repormasi sekarang.

Janji palsu atau hanya bualan dalam kampanye pun masih ada.Misal Program –program pemerintahan secara nasional yang telah di tentukan untuk siap di jalankan cuma hanya menunggu waktu saja,oleh “mereka” di jadikan bahan kampanye dan diklim,itu adalah program kami dan akan berjalan ketika kandidatnya terpilih.bahkan secara sembunyi-sembnuyi atau berkedok lainya masih menggunakan aset Negara ataupun fasilitas pribadi yang berasal dari negera.

Masyarakat sudah cerdas saat ini tetapi masih saja di teoritis dan di beri praktek pengkelabuan dalam kampanye-kampanye di lakukan.jelas hal jadi  akan bahan lawan dan masyarakat ada kesan berbalik munafik atas yang ada.teori atau praktek ini mungkin masih bisa menggolkan seseorang dalam meraih kemenangan,tetapi di balik itu akan memancing hal lain di bailk kesuksesan kandidat tersangkut.

Prgamatis dan dilematis bila para politikus masih aja berulah dengan ala orde baru,kapan mencerdaskan masyarakat dan menyehatkan demokrasi yang kita impi-impikan bersama?./Jaks.