Jakarta  -PELITAKARAWANG.COM  : Dalam pembahasan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2014, pemerintah mengevaluasi sasaran-sasaran yang termaktub di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2009-2014. Dilihat dari beberapa indikator yang digunakan, mayoritas dari sasaran-sasaran tersebut tercapai.


Demikian dikatakan Menko Perekonomian Hatta Rajasa seusai rapat terbatas kabinet bidang perekonomian di Kantor Presiden, Selasa (29/1) sore.

Menpora Roy Suryo dan Wamen ESDM Susilo Siswoutomo saat diambil sumpahnya, pada pelantikan oleh Presiden SBYdi Istana Negara, Selasa (15/1) siang. (foto: abror/presidensby.info)
Salah satu indikator sasaran dalam RPJMN tersebut adalah pengangguran. Hatta mengatakan bahwa sejauh ini angka pengangguran sudah melebihi sasaran RPJMN. "Sekarang kita sudah di bawah angka 6 persen. Bahkan disana (RPJMN), sekitar 7 persen batas bawahnya," kata Hatta.

Indikator kesejahteraan juga mencapai sasaran. "Kalau kesejahteraan, sekarang ini 3.850, yang di tahun 2012 seharusnya di dalam sasaran kita jauh di bawah itu. Bahkan 2013 pun masih 2.400. Kita sudah mencapai jauh," Hatta menambahkan.

Indikator lain yang tak kalah pentingnya adalah kemiskinan. Hatta mengungkapkan bahwa angka kemiskinan di Indonesia masih on the track. "Kemiskinan juga masih on the track, walaupun kita harus bekerja keras karena tendensi dari penurunan kemiskinan itu sedikit melandai," Hatta menjelaskan.

Namun, lanjut Hatta, kerja keras pemerintah yang paling utama adalah menurunkan rasio atau gap yang sedikit meningkat. Oleh sebab itu, Hatta menekankan bahwa upaya-upaya yang harus dilakukan pada 2013-2014 adalah bagaimana angka kemiskinan dapat terus ditekan, dan kesejahteraan yang berkeadilan dapat lebih ditingkatkan lagi.
"Untuk itu seluruh program yang terkait dengan APBN kita harus tepat sasaran pada belanja-belanja modal, terutama pada infrastruktur-infrastruktur pedesaan yang memungkinkan masyarakat di desa itu meningkat kegiatan ekonominya," ujar Hatta. @yun .www.pelitakarawang.com