Bandar Seri Begawan -.PELITAKARAWANG.COM-: Meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) akan naik, pemerintah masih tetap memproteksi rakyat miskin. Penghematan subsidi BBM diambil dengan tujuan jelas, bagus untuk fiskal,ekonomi lebih sehat, namun juga tidak meledakkan angka kemiskinan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan hal tersebut menjawab pertanyaan wartawan, dalam keterangan pers di Empire Hotel and Country Club, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Jumat (26/4) pagi, sebelum kembali ke Indonesia.

"Meskipun menaikkan harga BBM, pemerintah masih tetap memproteksi rakyat miskin. Dan tentu penghematan dari itu semua akan digunakan untuk tujuan-tujuan baik, membangun infrastruktur maupun menanggulangi kemiskinan," kata Presiden SBY. Pemerintah, lanjut SBY, belum menentukan jumlah pasti kenaikan harga BBM. 

Meskipun nanti harga naik, namun BBM tetap disubsidi. Subsidi ini masih berada dalam batas yang wajar dan ini akan membantu rakyat yang tidak mampu. "Inilah salah satu bukti yang saya sampaikan pada kampanyenya tahun 2004 dan 2009 lalu," ujar SBY.

Pemerintah menyadari untuk mencari solusi permasalahan subsidi BBM ini tidak mudah. Opsinya adalah semua disamaratakan, harga BBM untuk semua kategori naik. Atau hanya BBM untuk kelompok kaya yang naik, dan untuk kelompok miskin tetap diberi subsidi. "Idenya adalah seusai semangat kita, yaitu membantu masyarakat miskin," Presiden SBY menegaskan.

Untuk opsi pembedaan harga BBM, hanya untuk kelompok kaya yang naik, memang akan terjadi beberapa kendala dan masalah teknis. Oleh karena itu, Presiden meminta pengumuman terkait pelaksanaan kebijakan ini dilakukan setelah persiapan teknis dan uji coba yang tengah dilakukan selesai.

"Kaum miskin harus diberikan perlindungan. Itu adalah harga mati dan keputusan akan segera diambil," SBY menandaskan. (yor/fbw).

 www.pelitakarawang.com