KARAWANG, PEKA - Awal tahun ini cuaca buruk sering kali terjadi di Karawang. Akibatnya mengancam pengrajin ikan asin di wilayah pesisir Karawang. Sebab pengrajin ikan asin ini mengandalkan terik panas matahari untuk menjemur ikan dan tangkapan ikan. Kini pengrajin ikan asin terancam kolaps. Seperti halnya pengolah ikan asin di  wilayah Kecamatan Pedes mulai mengurangi produksi akibat minimnya pasokan karena cuaca buruk.

Ilustrasi Penjemuran Ikan Asin
"Biasanya, kami mengolah ikan asin hingga satu ton per hari, tetapi sejak sekitar dua bulan terakhir mulai berkurang, karena cuacanya tidak stabil," kata Isah, salah seorang pengolah ikan asin.


Isah mengatakan sejak sekitar dua bulan terakhir  nelayan juga  berkuarang melautnya. Hal itu terjadi akibat faktor cuaca dan tingginya gelombang, sehingga sedikit nelayan di daerah itu yang melaut. 

“Kondisi cuaca buruk mempengaruhi produksi ikan asin. Sebab ikan asin yang diproduksi diperoleh dari nelayan yang melaut,” katanya.

Akibat itu tidak sedikit pengrajin ikan asin menganggur. Bahkan nelayan pun menganggur. Dengan demikian, untuk keseharian mengandalkan tabungan yang sudah ada.

"Kalau tidak ada kerjaan kita dirumah saja, nelayan juga sama. Paling juga benarin jaring, sekali ada yang melaut tidak jauh,” ulasnya.


Sekretaris Dinas Perikanan, Sari Nurmiasih menyebutkan, bidang kelautan sudah diambil provinsi. Kini dinas perikanan tidak menangani persoalan kelautan. Namun ia menyebutkan jika cuaca buruk nelayan dipastikan dilarang melaut, karena untuk keamanan. “Biasanya di TPI ada anggaran untuk musim cuaca buruk, semacam tabungan,” katanya. Ada juga bantuan sembako dari pemerintah. Namun sekarang ditangani langsung provinsi. “Sekarang sudah terpisah, kelautan diambil alih provinsi,” tandasnya.#oca-novi.