KARAWANG, PEKA - Pelindung Masyarakat Desa (Linmas) nampaknya tengah sumringah dapat bagian dari kesejahteraannya di Dana Bagi Hasil (DBH), selain dilengkapi seragam mata kucing dan tambahan insentif, para Linmas juga di fasilitasi radio call untuk komunikasi satu dengan yang lainnya. Namun, hal itu ternyata belum dianggap cukup, sebab, para anggota Linmas ini meminta kenaikan honor dikisaran Rp 750 ribu perbulannya.(15/02/2017).


Kepala Desa Pancakarya
Linmas Desa Pancakarya, Makroni (38) mengatakan, dengan tambaha fasilitas dari DBH dirinya bersyukur, karena bisa menopang kinerjanya dilapangan, baik untuk ronda malam, parkir tempat keramaian,  acara hajatan maupun piket di kantor desa. Hanya saja, soal kesejahteraan, baik dari ADD, DBH maupun lainnya diakui Makroni masih kurang, karena hanya skitar Rp 255 ribuan perbulannya, padahal angka ideal itu, Linmas kiranya bisa dibayar Rp 750 ribu perbulannya untuk mencukupi kebutuhan keluarganya," Fasilitas mah sudah lengkap, seragam dan alat komunikasi mah, cuma honor bulanan ini yang kita minta ada kenaikan," Ujarnya.

Kades Pancakarya, Atta Sutisna (Jilun) menuturkan, honor yang diterima Linmas diakuinya masih jauh dari kata layak. Pihak desa tidak bisa berbuat banyak, karena kebijakan penaikan honornya adalah dari Pemkab, meskupun anggarannya masuk ke desa sekalipun. 

Ia sepakat, jika Linmas ini diberikan kesejahteraan ditahun-tahun mendatang lebih manusiawi, karena dikisaran dibawah Rp 500 ribu saja tidak sebanding dengan apa yang sudah dilakukannya untuk masyarakat dan pemerintah desa, karena Linmas ini merupakan gerbang awal informasi ke Pemerintah desa, seyogyanya paling sedikit sebut Jilun, Linmas ini diberikan insentif kolektif Rp 750 ribu perbulannya." Ya memang gak manusiawi saja kalau dibawah Rp 500 ribu mah, gak sebanding dengan kerja yang mereka lakukan untuk masyarakat dan desa," Pungkasnya.#sr-novi.