Karawang, PEKA - Ribuan hektar sawah di Kecamatan Tempuran terendam banjir 3 hari terakhir, bagi yang sudah semai dan gagal tanam. Dinas Pertanian tidak sediakan cadangan benih spontan, bahkan asuransi pertanian sekalipun tanpa keikut sertaan.


Petani Gagal Panen
Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Tempuran, Yadi mengatakan, sehabis wereng yang melanda pertanaman, petani di Tempuran sekitar 1,2 ribu hektar terendam banjir, meski demikian, pertanaman yang tidak terendam seminggu, masih bisa diselamatkan dan tidak akan membusuk. Hanya saja, yang di usia semai, diakuinya, benih-benih padi ikut terseret genangan air. 

Terlebih di usia semai juga petani sudah direpotkan hama wereng. Ia mengaku, gagal tanam belum menjamin disuplai cadangan benih sebagai pengganti kerugiannya, memang kondisi ini merugikan petani." Tidak ada cadangan benih sebagai penggantian, rendaman juga gak sampai seminggu, masih bisa diselamatkan dan gak membusuk," Ungkapnya.

Lebih jauh Ia menambahkan, produksi padi diakuinya tidak cukup hanya sampai Rp 8 juta perhektar saat ini, sebab, banyaknya biaya semprot dan dilakukan belasan kali membuat biaya produksi saat ini bisa tembus belasan juta. 

Jika gagal panen, masih ada asuransi yang bisa menggantinya, begitupun gagal tanam, tapi itu berlaku bagi kelompok tani atau petani yang sudah mendaftar dan membayar premi dengan lancar, jika tidak sebut Yadi, gagal tanam akibat banji sekalipun tidak akan ada penggantian asuransi." Asuransi berlaku bagi yang sudah jadi peserta, jadi kalaupun gagal panen dan gagal tanam belum jadi peserta gak ada tuh penggantian," Ungkapnya.#sr-novi.