Karawang, PEKA - Bagi Pemerintah Desa yang coba-coba main-main maniulatif dari Anggaran Dana Desa (DD) APBN, siap-siap kedatangan auditor Badan Pemeriksaan Keuangan Provinsi (BPKP) untuk mendeteksi penggunaan anggaran hampir Rp 1 Miliar tersebut. Pasalnya, sinyal kedatangan BPKP sudah di endus pemerintah Kecamatan Tempuran dengan mewanti-wanti agar desa menyiapkan laporan sebaik-baiknya.

Kasie Ekbang Kec-Tempuran
Kasie Ekbang Kecamatan Tempuran, Junaedi mengatakan, Tim Audit BPKP diakuinya sudah turun untuk memeriksa lebih lanjut penggunaan dana desa, pihaknya meminta bantuan dan partisipasi semua desa agar harus segera merampungkan segala sesuatunya, penggunaan anggaran dan pelaporan diharapkan mengacu pada Permendagri Nomor 37 tahun 2007 soal pedoman administrasi desa.

Dimana pelaksanaannya harus sesuai ajuan awal dan perencanaan yang sesuai Rancangan Anggaran Biaya (RAB). Semua realisasi fisik itu sebut Junaedi, harus didukung oleh Dokumen administrasi, tanpa kecuali pajak baik Pph dan PPN hingga dokumen lainnya yang diperlukan. Karena, pembangunan fisik juga dalam laporan itu, harus menyertakan  foto 0 persen dan foto 50 persen pekerjaan. Lebih jauhnya, pembenahan ini harus diperhatikan, karena selesai pekerjaan sudah sepatutnya juga selesai pertanggungjawabannya." Tim Audit BPKP sudah turun, Desa harus siapkan segala sesuatunya, utamanya administrasi," Ujarnya.

Junaedi menambahkan, dana desa dan mungkin dana-dana dari sumber lainnya, ia harapkan bisa dilaksanakan sesuai prosedur dan jangan sampai ada yang tumpang tindih atau salah lokasi, jangan sampai pula,  muncul masalah dikemudian hari,  karena banyak pihak ke tiga kadang-kadang dewasa ini cepat menyalahkan walaupun secara teknis dilapangan memang dirasakan sulit, tapi terlepas dari hal semua itu, ia mewanti-wanti agar semuanya bisa sesuai aturan yang berlaku. 

Ia menyebut, bisa saja ada satu desa mengajukan, nominalnya sama tapi realisasinya kadang beda karena terbagi-bagi, tapi semua itu harus ada pertanggungjawabannya. Karena itu, rapat Minggon adalah media penghubung penyampaian pesan,  jangan sampai ada salah persepsi dalam menyerap informasi. "Laksanakan sesuai prosedur, jangan ada fisik yang tumpang tindih agar tidak muncul masalah dikemudian hari," Pungkasnya.#sr-novi.