KARAWANG-PEKA-.PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) mengklaim stok pupuk untuk petani di Kabupatem Karawang akan terpenuhi dimusim tanam tahun ini.(20/2/2017).

Meski sempat terjadi kabar kelangkaan pupuk. Namun manajemen PT PKC memastikan stok pupuk untuk dua pekan ke depan masih aman meski petani melakukan aksi tanam serentak di seluruh Karawang.

“Stok pupuk kita sampai pertengahan Februari ini mencapai 5.350,55 ton atau sekitar 257,21% dari ketentuan stok dua minggu ke depan yang hanya 2.080,21 ton,” kata Manager Humas PT PKC Ade Cahya dalam rilisnya, kepada wartawan, Minggu (19/2/2017).

Ade mengatakan PT PKC tidak khawatir jika terjadi lonjakan kebutuhan pupuk karena gerakan menanam padi secara serentak. Apalagi ditambah dengan banyaknya padi yang terendam hingga membuat petani harus menanam ulang sawah mereka. Dua hal itu memang dipastikan akan meningkatkan kebutuhan akan pupuk.

“Kalau memang seperti itu nantinya kita sudah siap menyalurkan pupuk sesuai kebutuhan petani. Jangan khawatir akan terjadi kelangkaan karena stok pupuk kita cukup untuk didistribusikan ke petani Karawang,” rilisnya.

Ade mengaku, tidak khawatir akan terjadi kelangkaan akibat permintaan pupuk meningkat dengan stok yang ada di PKC. Apalagi stok ini akan terus bertambah dengan beri 2 Pabrik Pupuk Kujang dengan kapasitas produksi sebesar 3.500 ton urea per hari. Dengan beroperasinya dua pabrik tersebut kebutuhan pupuk di Karawang akan terpenuhi.

“Realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Karawang sampai dengan pertengahan Februari 2017 sebesar 6.827 ton atau 81,60% dibandingkan ketentuan Pergub sebanyak 8.366 ton,” akunya.

Menurut Ade stok kebutuhan pupuk bersubsidi para petani  untuk wilayah Jabar dan Banten tersedia hingga dua pekan ke depan. Ketersedian tersebut berada di gudang  produsen hingga ke tingkat pengecer. Hingga 15 februari 2017 keberadaan stok pupuk urea bersubsidi mencapai 78.588,41 ton atau 342,64% dibandingkan dengan ketentuan sebanyak 20.923,24 ton.

Ade menyebutkan selain itu PKC menyiapkan stok pupuk NPK sebanyak 12.889,90 ton dan pupuk organik sebanyak 8.725,27 ton. Sedangkan realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi Jabar-Banten sampai dengan 15 Februari 2017 kemarin mencapai 72.888,75 ton atau 65,64% dibandingkan dengan ketentuan Peraturan Gubernur sebesar 111.047,70 ton. (oca).