KARAWANG–PEKA-.Ketua DKM Masjid Agung Karawang, Acep Jamhuri mengatakan, masjid Agung sudah berkali-kali dilakukan rehab.Jika melihat atau kembali kepada bentuk aslinya justeru sangat sederhana sekali, hanya masjid tersebut menjadi prototipe masjid awal yang kemudian menjadi contoh bagi Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon, Masjid Agung Demak dan Masjid Agung Banten.(15/03/2017).
Masjid agung tidak bisa dibalikan lagi pada bentuk aslinya.Itu sangat sulit, karena hanya berukuran 9 X 9 Meter. Kalau tidak percaya tanyakan saja sendiri kepada Syeikh Quro,” ujarnya.

Menurut Acep, meskipun secara kontruksi kekinian, menggunakan beton dan lain sebagainya akan tetapi tetap tidak menghilangkan ciri khas seperti semula, seperti model atapnya yang berbentuk kubus dan berundak. Selain itu juga ornamen kayu nantinya akan lebih nampak pada bangunan sehingga terkesan natural dan sentuhan kaligrafi juga akan tetap menghiasi.

“Nanti akan ada tempat-tempat tertentu yang dibuat seperti raudah pada titik bangunan yang lama, jadi nuansanya akan lebih natural,” paparnya.

Acep menambahkan, untuk alokasi dana revitalisasi Masjid Agung Karawang total mencapai Rp.20 Miliar,yang bersumber Rp.15 Miliar dari Provinsi dan Rp.5 Miliar dari APBD.Sementara revitalisasi akan dilakukan bertahap, untuk tahun ini alokasi Rp. 20 Miliar tersebut hanya untuk revitalisai bangunan masjid terlebih dahulu, kemungkinan tahun depan baru alun-alunnya dan pendopo pura dalem yang memang masih berintegrasi dengan komplek Masjid Agung Karawang. “Insya Alloh untuk pelaksanaan Revitalisai Masjid Agung Karawang akan dimulai pada 19 April mendatang peletakan batu pertamanya,” pungkasnya. #oca.