KARAWANG, PEKA - Pembuatan jembatan alternatif untuk mengurai kemacetan di Dusun Warudoyong Selatan, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok dengan menelan dana APBD Tahun 2015 sebesar Rp5 Miliar layak diperiksan Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang.

Ilustrasi Jembatan Warudoyo
Pembangunan jembatan baru saja  2 tahun. Namun sudah rusak. Bahkan kini kondisinya jembatan semakin parah, pasalnya dari pembuatan sampai sekarang belum ada pemeliharaan dari pemerintah. Malah dibiarkan jadi sarang penyamun dimalam hari. 

Seperti yang dikatakan Husna Bahreisy, Warga Dusun Warudoyong Selatan RT 16 RW 04, Desa Rengasdengklok Selatan Kecamatan Rengasdengklok. Menurutnya, proyek pembuatan jembatan di Dusun Warudoyong Selatan yang menelan biaya sebesar Rp5 miliar dari dana APBD tahun 2015.


“Rencananya, jembatan tersebut dibuat untuk alternatif mengurai kemacetan. Nyatanya, tidak sesuai dengan rencana dan harapan masyarakat. Yang ada, hanya jadi tempat mesum PSK, karena gelap bila dimalam hari,”ucap Husna.

Menurutnya, disamping kondisi jembatan tersebut sudah mulai retak. Mungkin, karena tidak ada pengawasan serta pemeliharaan. Ironisnya, bila dimalam hari dijadikan tempat bercumbu anak muda. Dan sering digunakan sebagai sarana untuk transaksi jual beli narkoba. Seperti, yang pernah terjadi tahun lalu. Bandar narkoba ditangkap Polisi kedapatan membawa ganja 40 kilogram.

"Pada intinya, saya selaku yang mewakili warga masyarakat Warudoyong Selatan meminta, Bupati Karawang dapat segera memperbaiki jembatan tersebut. Dan bila mana jembatan tersebut sudah diperbaiki sudah tentu, sudah tidak ada lagi kemacetan dipasar Rengasdengklok,” katanya.

Husna mengatakan, sudah ada jalan alternatif yang bisa dilalui oleh kendaraan. Yang datang dari berbagai wilayah manapun melalui jembatan alternatif. 

“Yang terakhir, bila jembatan kondisinya sudah bisa dilalui. Tidak akan ada lagi orang yang mangkal apalagi bertransaksi narkoba,” ucapnya. 

Hal senada, dikatakan Akim (50) warga setempat mengamini jembatan yang rencananya dibuat untuk mengurai kemacetan dipasar Rengasdengklok. “Mubajir rasanya kalau tidak segera difungsikan untuk melintas kendaraan,” katanya.


Kata dia, dari awal dibuat sampai sekarang belum ada pengerasan. Sehingga, kendaraan yang melinstas melalui jembatan alternatif tersebut. Sudah pasti akan terjebak kondisi jalan lumpur.

"Malah, ada mobil truck membawa gas elpiji gabisa pulang semalaman. Karena, pengemudi beranggapan kondisi jalan sudah keras. Padahal, atasnya saja seperti yang keras dan rata. Apalagi, sekarang masih ada hujan, pokonya jangan coba coba melintas bila ingin selamat,” pungkasnya.#oca-nv.