KARAWANG, PEKA - Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengisi Safari Budaya tentang pendidikan kepada tenaga pendidik yang diwadahi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Karawang. Safari budaya dengan narasumber KH Jujun Junaedi dipusatkan di GOR Adiarsa, Karawang, Rabu (29/3).

Ilustrasi Bupati Purwakarta
Menurut Dedi Mulyadi, pendidikan sekarang banyak yang salah kaprah, sehingga anak didik manja. Pihaknya mengarahkan agar tenaga pendidik berubah dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. “Mengadakan ekstrakulikuler itu yang disesuaikan lingkungan. Di Cilamaya dekat laut, ya adakan ekstrakulikuler tentang kelautan, nelayan sehingga anak didik dibentuk dari sekolah,” katanya.

Dedi mengatakan, sekarang ini banyak mata pelajaran yang disuguhkan untuk pelajar. Akhirnya tidak ada fokus satu pun. Dedi pernah melakukan penelitian diluar daerah, dengan mata pelajar sedikit tetapi anak tersebut bisa paham dengan pelajaran.

“Sekarang mata pelajar banyak, akhirnya muntah. Belum lagi ganti-ganti kurikulum, biaya LKS. Saya di Purwakarta menumbuhkan pendidikan karakter pada pelajar. Bangun pagi, masuk sekolah jam 7 pagi. Bawa sarapan dirumah. Itu menumbuhkan karakter diusia dini,” kata Dedi.

Selanjutnya, Dedi menghilangkan ada pekerjaan rumah (PR). Kata dia, yang dimaksudkan PR adalah bekerja di rumah. Harusnya Pekerjaan Sekolah (PS). “Saya hilangkan adanya PR. Begitu ada penelitian, pelajar tidak setress atau depresi karena ada tugas numpuk,” bebernya.

Terakhir siswa diwajibkan mengikuti kegiatan orangtuanya. Misalnya orangtua pedagang, siswa wajib mengikuti mengenai orangtua dagang tersebut. Tujuan supaya mengetahui jika mencari uang tidak mudah. “Jadi mengetahui pekerjaan orangtua. Tidak enaknya saja minta uang, minta pulsa dan sebagainya,” tandasnya.#oca-nv.