KARAWANG, PEKA – Bencana Alam angin Puting Beliung yang terjadi di tiga Desa di Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang, ternyata menyisakan trauma tersendiri bagi sejumlah masyarakat setempat. Pasalnya bencana alam yang baru dialami ini tidak hanya meluluhlantahkan bangunan dan menumbangkan pepohonan yang ada di wilayah tiga desa itu, tetapi terjangan angin putting beliung tersebut merusak lahan pertanian masyarakat.
Ilustrasi Angin Putting Beliung
Seperti diungkapkan oleh Asep salah seorang warga Desa Kalibuaya, Kecamatan Telagasari mengatakan, dirinya beberapa masyarakat lain yang menyaksikan langsung detik-detik terjadinya angin putting beliung menghantam pemukiman masyarakat.
“Angin tersebut muncul dari arah barat disertai hujan deras, angin tersebut sempat berputar-putar di pematang sawah dan tidak lama menghantam pemukiman masyarakat. Layaknya mau kiamat saja kang,” ulas Asep, kepada PEKA, selasa (28/30).
Bahkan terang Asep, sebagian masyarakat yang melihat kejadian itu menjerit histeris sembari mengumbandangkan takbir, akibat ketakutan yang berlebih. “Masih ada masyarakat hingga saat ini yang trauma setelah kejadian ini. Setiap kali mendengar hembusan angin kencang mulai pada ketakutan,” terangnya.
Sementara itu ditempat berbeda, Kepala Desa Cadaskertajaya, Kecamatan Telagasari, Dede Sanusi mengatakan, sedikitnya sepuluh rumah warganya yang terkena imbas dari terjangan angin putting beluing tersebut.
“Untuk warga saya tidak ada yang parah hanya genting saja yang berterbangan, adapun pohon tumbang tidak menimpa rumah. Dan tidak ada korban dalam kejadian kemarin,” katanya.
Kades juga menghimbau kepada masyarakatnya untuk tetap waspada dan berhat-hati disaat kondisi cuaca tidak menentu seperti ini, pasalnya bencana alam itu tidak bias diprediksi dan diketahui.
“Untuk masyarakat agar tetap waspada saja,” himbaunya.#Dzr-NV.