Musyawarah Reses

Karawang, PEKA - Semakin maraknya sarana infrastruktur jalan di Karawang yang rusak dan derasnya tuntutan kenaikan honor pekerja sosial seperti RT, RW dan Amil, menjadi sorotan masyarakat Desa Tegalurung Kecamatan Cilamaya Kulon disela-sela Reses Ketua Komisi A DPRD Karawang Selasa 14/3 kemarin. Tidak mampu semuanya di cover melalui dana aspirasi, masyarakat diajak Dewan Partai Golkar dapil IV tersebut untuk menagih janji-janji politik Cellica-Jimmy.

Amil Desa Tegalurung Yusuf misalnya, dirinya mengeluhkan statusnya sebagai Amil kurang mendapat perhatian serius dari Pemerintah Pusat dan Daerah. Saat ini, RT dan RW sudah mulai terorganisir mendapatkan bagian dari honor dan insentifnya, beda dengan Amil yang mengurusi Jenasah maupun pernikahan masyarakat, Pos pendapatannya selama ini lebih sering dari hasil kasak-kusuk tanpa ada honor tetap. Karenanya, ia berharap ada perhatian khusus bagi para amil di desa-desa agar bisa lebih nyaman melaksanakan tugasnya yang kadang-kadang bisa 24 jam." Kita kalau gak kasak-kusuk dapat penghasilan dimana pak? Apakah amil masih belum juga jadi prioritas," Ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi A DPRD Karawang, Ir Teddy Luthfiana mengatakan, Anggota DPRD hanya dijatah aspirasi Rp 4 Miliar, jika dikalikan dengan 50 anggota DPRD hanya bisa mengcover infrastrukur Rp 200 Milyar saja, bahkan satu Dewan sepertinya paling juga bisa memberikan aspirasi pertahunnya sebatas 20 titik saja, sementara desa-desa per Dapil jumlahnya lebih dari 60 desa. 

Karenanya, selebihnya mengenai jalanan rusak dan ajuan permohonan itu, dimintanya untuk menagih ke Pemkab Karawang, karena anggaran yang melalui LPSE ini lebih dari Rp 700 Miliar yang semuanya itu tertuang dalam RPJMD Bupati dan Wakil Bupati sesuai janji-janji Politiknya. Begitupun dengan harapan kenaikan honor-honor seperti Amil. 

Kalau perangkat desa sampai RT, pihaknya memang sudah sering mengusulkan setiap tahun agar ada kenaikan, hal hasil memang ada kenaikan walaupun persentasinya tidak seberapa. Namun, untuk Amil, diakui Mantan Kades Pasirtalaga ini masih belum begitu desa diorganisir kesejahteraannya." Amil, RT dan RW sampai anak yatim itu kan janji politik Cellica- Jimmy, kita tinggal menagih saja kapan gitu realisasinya," Ungkapnya.

Kemudian mengenai masalah tenaga kerja, Teddy mengaku memang alasan orang perusahaan itu adalah soal keterampilan kerja masyarakat Karawang, karenanya saat ini sudah banyak balai-balai latihan kerja dan Magang, namun tetap saja dari 3.500 perusahaan di Karawang masih saja belum terserap semua. Tidak bisa juga sebutnya, Investor ujug-ujug bangun perusahaan diluar zona yang sudah diatur dalam LP2B misalnya, kecuali memang peryusahaan ataupun proyek dari Pemerintah Pusat seperti Pelabuhan maupun Pertamina yang skalanya untuk kepentingan nasional." Soal Keterampilan ini yang harus kita dorong, sebab faktor ini yang konon bikin sulitnya anak-anak muda karawang masuk kerja," Pungkasnya.#sr-novi.