Karawang, PEKA -  Upaya menggerakkan Toko Tani Indonesia (TTI) sebagai langkah konkret dalam menyediakan pangan murah bagi masyarakat, khususnya dalam menghadapi bulan Puasa dan Idul Fitri 2017. Keberadaan TTI sangat strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, karena harga bahan pangan di TTI jauh lebih murah dibanding harga pasar.

Apel Siaga Toko Tani Indonesia
Kaitan hal tersebut,  Kementerian Pertanian menggelar Apel Siaga Toko Tani Indonesia (TTI) dalam rangka menghadapi bulan Puasa dan Idul Fitri 2017 , bertempat di Area Penggilingan Gapoktan Sri Tani Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Selasa (18/04).

Acara dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Karawang dr.Cellica Nurrachadiana – H.Ahmad Zamakhsyari.S.Ag, mendampingi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, serta dihadiri pula  kurang lebih 1.000 peserta yang terdiri dari TTI, pengurus dan anggota Gapoktan, pendamping Gapoktan, Aparatur Sipil Negara di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat umum.

Dalam sambutannya Bupati Karawang mengatakan, “bahwa kondisi ketahanan pangan wilayah Kabupaten Karawang masih terbilang aman, karena produksi khususnya beras hingga saat ini masih mampu memenuhi kebutuhan penduduk, bahkan secara agregat Kabupaten Karawang termasuk salah satu daerah surplus beras di Indonesia,” tegasnya.

Ditambahkannya, Kondisi ini tidak membuat Pemerintah Daerah berpuas diri bahkan harus tetap waspada dengan situasi pangan dunia yang tidak stabil, sehingga selalu diperlukan adanya kebijakan dan langkah – langkah antisipasi yang harus dilakukan, diantaranya kebijakan untuk terus meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan memperkuat cadangan pangan, baik di tingkat Pemerintah maupun di masyarakat,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman secara simbolis melaunching pengiriman perdana 110 ton beras asal Jawa Barat dan Lampung ke TTI di Jabodetabek. Pasokan bahan pangan, tidak hanya beras tetapi termasuk cabai dan bawang merah akan dilakukan secara kontinyu oleh 406 Gapoktan dari 7 Provinsi diantaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Lampung, Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Pasokan bahan pangan ini akan dikirim ke 1.000 TTI di wilayah Jabodetabek.

Sementara itu dalam sambutannya Menteri Amran menyampaikan, bahwa untuk menuntaskan masalah pertanian Indonesia, pihaknya tidak bisa berdiri sendiri. Akan tetapi membutuhkan sinergisitas antara Kementerian Perdagangan serta Kementerian Desa untuk mengawal mata rantai pasokan pangan.

"Kami hanya bisa menghasilkan produksi. Tetapi pasca panen,  Pak Menteri Desa-lah yang akan membangun lumbung desa. Saat ini rantai pasok pangan kita terlalu panjang disparitasnya. Ini yang harus kita selesaikan bersama. Akan tetapi tanpa kerjasama yang baik kita tidak bisa selesaikan," ujar Menteri Amran.

Lanjutnya, misalnya beras hanya Rp7.900 perkilogram dan berlaku di seluruh TTI, jauh dari harga pasar sekitar Rp 8.500 per kilogram hingga Rp9.500 perkilogram. 

"Begitu juga komoditas lain, yang dijual di TTI seperti bawang merah, cabai, daging sapi, daging ayam, telur ayam, minyak goreng, terigu dan lainnya. Hal ini, tentunya sangat membantu masyarakat, khususnya Ibu-Ibu dalam memenuhi kebutuhan pangan yang murah, karena bisa menghemat pengeluaran selama Puasa dan Lebaran mendatang,”imbuhnya.

Disisi lain, Menteri Pertanian juga melakukan pelepasan 573 pendamping Gapoktan dan TTI. Dalam acara tersebut juga hadir PT.Gojek Indonesia diminta untuk mendistribusikan pangan dari TTI ke konsumen dan PT. Bumi Pangan Digdaya (BPD Agro) yang melakukan kemitraan untuk penyedia logistik dan pendistribusian pangan pokok ke TTI di Jabodetabek.#oca-nv.