KARAWANG, PEKA - Peringati hari buruh internasional, ratusan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Singaperbangsa (FSPS) menggelar diskusi  dengan mengangkat May Day Hijau dengan tema "Sayangi Ibu Bumi". Dalam diskusi tersebut, ratusan buruh membahas peran-peran buruh dalam menjaga lingkungan hidup.
Ilustrasi May Day
Dikatakan Ketua Umum FSPS Agus Humaedi kegiatan kali ini sedikitnya diikuti oleh 500 peserta yang berasal dari tiga wilayah yakni Kabupaten Karawang, Bekasi dan Subang.
Dirinya mengakui selama ini buruh selalu saja menyuarakan soal kepentingan pribadinya. Namun selain menyuarakan persoalan upah atau kesejahteraan lainnya, Dengan tema May Day Hijau tersebut anggota FSPS diharapkan juga mampu menyuarakan persoalan isu lingkungan.
Agus mengatakan dalam diskusi tersebut pihaknya mengundang Ketua Harian Forum Komunikasi Daerah Sungai Citarum (ForkadasC+) dan juga Ketua Bara Rimba, Arip Munawir.
"Kami mencoba memberikan pandangan-pandangan mengenai pentingnya peran buruh dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dimana buruh pun harus memperjuangkan lingkunganya, karena ini salah bagian terpenting dalam kesejahteraan hidup," kata Agus di Das Kopi, Minggu (30/4).
Acara yang digelar sejak Pukul 20.00 wib sampai Pukul 23.00 wib seluruh anggota FSPS juga menandatangani komitmen bersama untuk membawa dan mengamalkan isu-isu kelestarian lingkungan hidup. "Kebencanaan lingkungan, kami menilai juga dapat merugikan semua pihak termasuknya adalah buruh. Ketika kami harus tidak bekerja saat kami terkena bencana atau pun Perusahaan kami yang berdampak," ujarnya.
Agus mengungkapkan peran buruh dalam kelestarian lingkungan, kemudian dapat diaplikasikan melalui pemantauan, memonitori penanganan Perusahaan terhadap lingkungan. "Sehingga kami harapkan dengan buruhnya sendiri ikut berperan, maka saya rasa nggak ada lagi isu-isu Perusahaan melakukan pencemaran lingkungan," pungkasnya.#oca-nv.