KARAWANG, PEKA - Warga pengungsi 3 Desa  yang tinggal di ibu kota, kini di pulangkan ke Karawang, Sabtu 6 Mei 2017.Hal itu atas Kebijakan Presiden RI Joko Widodo melalui Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.

Pengungsi ini merupakan warga dari Desa Margakaya, Margamulya, dan Wanajaya di Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, yang tinggal di Jakarta.

Menurut Wakil Bupati Karawang, Jimmy Akhmad Zamaksyari, pengungsi ini sebanyak  271 orang  sempat terkatung-katung di Jakarta, bahkan telah memakan waktu hingga berbulan-bulan. Namun, Sabtu 6 Mei 2017 malam, akhirnya mereka bisa kembali ke Kota Pangkal Perjuangan.

Kata dia, para pengungsi ini merupakan korban dari konflik agraria dengan PT Pertiwi Lestari. " Setelah kembali, mereka ‎sementara ditempatkan di Rumah Dinas Bupati Karawang. Seperti diketahui, rumah dinas Bupati ini tidak digunakan oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana," katanya.

Kedatangan para pengungsi disambut langsung Wakil Bupati Karawang Jimmy Ahmad Zamaksyari di Rumah Dinas Bupati. Di hadapan para pengungsi, Jimmy mengatakan, persoalan yang dihadapi para pengungsi akan segera diselesaikan pemerintah pusat. Penyelesaiannya adalah dengan memberikan lahan pengganti kepada para petani yang mengungsi.

Para pengungsi mau kembali ke Karawang setelah Jimmy menjamin para pengungsi akan mendapat lahan pengganti. Lahan ini berada di dekat lokasi tempat tinggal mereka sebelumnya.

"Saya berani memberikan jaminan ini karena Pak Menteri ATR Sofyan Djalil sudah menelefon saya, sehingga yang menjamin pemerintah pusat. Mereka berjanji akan membantu penyelesaian masalah pengungsi ini," kata Jimmy di Rumah Dinas Bupati Karawang‎, Sabtu 6 Mei 2017 malam. 

Jimmi menyebutkan Pemkab Karawang sudah berupaya membujuk mereka untuk kembali. Jimmy juga berkomitmen masalah ini akan kita selesaikan dalam waktu satu bulan.

Kata Jmmy, masalah pengungsi Telukjambe Barat ini bisa dicarikan solusinya setelah ada kepastian dari pemerintah pusat. Jadi, pemerintah pusat akan memberikan lahan pengganti seluas 500 meter per keluarga. Luas lahan itu nantinya 200 meter untuk rumah tinggal dan 300 meter untuk bercocok tanam.

"Penyelesaian masalah ini mendapatkan atensi khusus dari Presiden Joko Widodo sehingga harus dilaksanakan sebaik-baiknya," ucapnya.

Selama menunggu penyelesaian masalah dan penyediaan lahan, para pengungsi akan dijamin kebutuhan hidupnya. "Sementara ini para pengungsi tinggal di Rumah Dinas Bupati yang dianggap layak dan memiliki lahan luas," ujarnya.

‎Maman (35) yang merupakan koordinator pengungsi Telukjambe mengaku bahagia atas keputusan tersebut. "Kami banyak yang menangis setelah mendapatkan janji penggantian lahan dari Presiden Jokowi, bahkan saya sempat bertemu beliau," ujarnya.

Maman pun berharap penyelesaian yang dijanjikan akan selesai dalam waktu sebulan ini tak ada hambatan. "Mudah-mudahan kami semua bisa bertani kembali, dan anak-anak bisa bersekolah dan hidup normal lagi," tandasnya.#oca-nv.