Jakarta -PEKA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan rata-rata harga gabah baik untuk gabah kering panen (GKP) maupun gabah kering giling (GKG) di tingkat petani dan juga penggilingan pada Mei 2017.

Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta mengatakan bahwa harga gabah kering panen di tingkat petani pada Mei 2017 mengalami kenaikan sebesar 4,10 persen, menjadi Rp4.485 per kilogram dan di tingkat penggilingan naik 4,09 persen menjadi Rp4.570 per kilogram.

"Harga gabah pada tingkat petani dan penggilingan mengalami kenaikan," kata Suhariyanto, Jumat.

Sementara untuk harga gabah kering giling di tingkat petani tercatat mengalami kenaikan sebesar 5,96 persen menjadi Rp5.531 per kilogram dan di tingkat penggilingan naik 5,82 persen menjadi Rp5.622 per kilogram. Untuk gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp3.897,00 per kg atau naik 5,17 persen dan di tingkat penggilingan Rp3.966,00 per kg atau naik 4,87 persen.

Jika dibandingkan dengan Mei 2016, terjadi kenaikan harga untuk semua kualitas gabah. Gabah kering panen naik 1,01 persen, gabah kering giling 0,38 persen dan gabah kualitas rendah 1,54 persen. Di tingkat penggilingan rata-rata harga untuk semua kualitas GKP, GKG, dan gabah kualitas rendah juga mengalami kenaikan masing-masing 0,95 persen, 0,39 persen, dan 0,81 persen.

Kenaikan harga gabah tersebut juga berpengaruh terhadap harga beras. Tercatat, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.436,00 per kilogram naik sebesar 1,20 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp8.790,00 per kilogram naik sebesar 1,58 persen. Sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp8.374,00 per kilogram naik sebesar 0,82 persen.

"Pada tingkat grosir dan eceran harga beras naik tipis. Petani mendapatkan tambahan pemasukan, sementara konsumen tetap terjaga," kata Suhariyanto.

Dibandingkan dengan Mei 2016, rata-rata harga beras di penggilingan pada Mei 2017 untuk kualitas premium naik 2,77 persen, kualitas medium turun 0,52 persen, dan kualitas rendah juga turun 1,34 persen.

Laporan BPS tersebut berdasarkan 1.513 transaksi penjualan gabah di 27 provinsi selama Mei 2017 yang didominasi transaksi gabah kering panen sebanyak 67,09 persen, gabah kualitas rendah 23,13 persen, dan gabah kering giling sebanyak 9,78 persen.