KARAWANG - PEKA - PT Pupuk Kujang salah satu anggota holding BUMN yaitu PT Pupuk
Indonesia (Persero) menandatangani nota kesepahaman dengan PT Perkebunan
Nusantara XI (PTPN) tentang kerjasama penelitian dan pengembangan pupuk
organik berbasis limbah tebu.
Kerjasama PT Pupuk Kujang dan PT Perkebunan Nusantara XI |
Nota kesepahaman
tersebut ditandangani oleh Direktur Utama PT Pupuk Kujang Nugraha Budi
Eka Irianto dan Direktur Utama PTPN XI Moh. Cholidi disaksikan oleh
Dirut Holding PTPN Dasuki Amsir di Gedung Agro Plaza Jakarta.
Disampaikan
Dirut PT Pupuk Kujang yang akrab dipanggil pak Anto, Departemen Riset
Pupuk Kujang mampu mengembangkan limbah tebu yang dihasilkan oleh PTPN
XI sehingga memiliki nilai ekonomis.
"Dengan
diverifikasi produk dari limbah tebu (blotong) menjadi produk pupuk
hayati yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman tebu di perkebunan
PTPN XI," katanya.
Anto menambahkan, bahwa
bentuk kerjasama yang akan dilaksanakan meliputi kegiatan riset dan uji
aplikasi pupuk yang dihasilkan dari blotong diformulasikan dengan pupuk
an-organik (NPK Kujang) dan mikro organisme yang dapat meningkatkan
produktivitas tanaman tebu.
"Dengan kerjasama ini, diharapkan akan memberikan manfaat dan dampak positif bagi kemajuan usaha kedua belah pihak," katanya.
Dikatakan
Cholidi, eksplorasi yang terus menerus terhadap lahan pertanian
menyebabkan ketidakseimbangan unsur hara dalam tanah yang dibutuhkan
oleh berbagai komoditi tanaman pertanian dan perkebunan.
Lahan
pertanian dan perkebunan membutuhkan asupan unsur hara, sebagain besar
masyarakat melengkapinya dengan menggunakan pupuk buatan berbasis kimia
dengan berbagai alasan termasuk diantaranya praktis dan ekonomis.
"Tetapi sebenarnya lahan tersebut lebih membutuhkan pupuk organik sebagai sumber pupuk dan zat hara," ujarnya
Lanjut
dia, pupuk organik tersebut juga bermanfaat sebagai soil ameliorant
atau memperbaiki kualitas dari tanah sebagai lahan pertanian dan
perkebunan.
Berbagai manfaat dari pupuk
organik diantaranya meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman, meningkatkan produktivitas tanaman, merangsang pertumbuhan
akar, batang, dan daun, menggemburkan dan menyuburkan tanah.
"Disisi
lain Pabrik Gula disamping produksi utama berupa gula kristal putih,
juga mengeluarkan limbah padat (blotong, bagasse) dan cair (tetes)
dengan jumlah besar," ulasnya.
Beberapa
penelitian menunjukkan manfaat dari limbah tersebut untuk digunakan
sebagai pupuk. Hingga saat ini di lahan perkebunan milik pabrik tebu dan
sebagai lahan petani tebu rakyat menggunakan blotong sebagai campuran
pupuk untuk mengembalikan kesuburan tanah.
"Meskipun demikian masih belum massif dan terkelola dengan baik," tambahnya.
Keduanya
belah pihak sepakat untuk saling membantu dalam batas-batas kewenangan,
kapasitas, kemampuan material, teknologi, sarana, prasarana dan
fasilitas serta sumber daya manusia yang dimiliki dan juga melakukan
Studi Kelayakan tanpa mengganggu pelaksanaan tugas kelembagaan
masing-masing dan mengindahkan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
"Diharapkan
limbah yang selama ini belum termanfaatkan dengan optimal akan
bertambah nilai gunanya didukung riset dan kandungan yang akurat serta
bermanfaat dalam peningkatan produktivitas tebu khususnya dan dalam
pengembangannya tidak menutup kemungkinan untuk komoditi tanaman lain.
Pupuk organik yang ramah lingkungan serta mampu mendukung pencapaian
swasembada gula nasional dan ketahanan pangan secara luas," harapnya.
Dikatakan
Anto, sesuai dengan Visi dan Misi perusahaan dalam mendukung kedaulatan
pangan nasional dari penelitian dan uji coba yang dilakukan Riset Pupuk
Kujang menghasilkan produk-produk berkualitas untuk meningkatkan
produktivitas hasil pertanian khususnya di Jawa Barat dan Banten.
"Produk-produk tersebut antara lain seperti pupuk organik excow, pupuk
hayati Bion-Up dan Kuriza, NPK 30:6:8, Jeranti dan Nitroska, benih padi
Pareku (varietas Ciherang dan mekongga) dan benih Hortus tomat (varietas
T014310). Dengan fasilitas yang memadai Riset Pupuk Kujang memiliki
laboratorium riset, sarana produksi bion-up, unit produksi mini NPK
granule dan blending, sawah dan kebun percobaan seluas 4 hektar, screen
house dan sarana riset produksi pupuk organik serta unit fotmulasi pakan
ternak," tandasnya.#oca-fr.
0Komentar