KARAWANG-.Nah, loh? ada apa dengan Pendamping Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Nace Permana, tiba-tiba mendukung program Pemerintah Pusat, "Wanatani Nusantara" yang bekerjasama dengan Albaghdadi.

Padahal sebelumnya, Nace yang juga ketua Lodaya melakukan konferensi pers kepada awak media menolak program tersebut, karena menggusur lahan hutan yang menabrak UU No 41 Tentang Hutan. Namun di media sosial yang saat ini viral, Nace Permana malah mendukung program tersebut.

salah satu aksi Demo Lodaya
pada giat lain
Seperti yang dikutif dimedia sosial, Nace Permana, akhirnya menyetujui program “Wanatani Nusantara” yang digagas PT. Albaghdadi Indonesia Sejahtera (PT. Albis)  yang akan mengelola lahan seluas 5009 Ha milik PT. Perhutani di wilayah Karawang bagian selatan, yakni wilayah Kecamatan Ciampel dan Pangkalan, setelah dirinya mengikuti rapat dengar pendapat bersama dengan jajaran Kementrian terkait, di ruang rapat Bupati Karawang, pada  Jum’at (28/7/17) siang.

Pada rapat yang digelar antara beberapa Kementrian bersama dengan perwakilan para petani penggarap LMDH Lodaya, menteri Agraria Sofyan Djalil mengatakan, para petani yang terlibat akan diberdayakan melalui koperasi PT. Albis.

“Dengan segala keterbatasan para petani penggarap akan diberdayakan melalui koperasi PT. Albaghdadi Indonesia Sejahtera,“ kata Sofyan Djalil.

Ditambahkan dia, kendati lahan yang akan ditanami aneka jenis tanaman melalui program “Wanatani Nusantara” itu lokasinya jauh dari pasokan air, namun Menteri Sofyan Djalil menyakinkan kesulitan yang dihadapi akan diantisipasi melalui tehnologi.

“Masalah kesulitan air dilokasi hutan akan kami antisipasi dengan pembuatan embung air (danau kecil)," ujar Jalil

Sofyan Djalil menyebut, jika lahan pertanian yang jauh dari sumber air juga dialami para petani di wilayah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dan petani yang berada di gurun Nezer, Israel. Namun, sambung dia, kesulitan pasokan air itu bisa dipecahkan melalui sistem teknologi canggih pertanian.

“Para pertani penggarap nantinya akan didampingi dua perusahaan besar yang berpengalaman,“ ucapnya.

Di tempat yang sama, Dirjen Kementrian Kehutanan menyatakan, pihaknya telah menyetujui program “Wanatani Nusantara” dengan tenggang waktu pengelolaan selama 35 tahun bagi setiap para petani penggarap dan akan melakukan monitoring setiap tahunnya dengan sistem evaluasi 5 tahun sekali.

“Kami telah menyetujui program ini dan menanda tangani kontrak untuk jangka waktu selama 35 tahun. Tak hanya itu, kami juga akan melakukan evaluasi setiap 5 tahun sekali dan melakukan monitoring setiap tahunnya, tutur dia.

Sementara, Ketua LMDH Lodaya, Nace Permana, yang diberitakan di berbagai media awalnya menolak keras rencana program “Wanatani Nusantara” yang diprakarsai PT. Albaghdadi Indonesia Sejahtera (PT. Albis). Namun, setelah mengikuti rapat dengar pendapat dengan pihak Kementrian terkait, Nace akhirnya mendukung penuh program tersebut, bahkan Ketua LSM  Lodaya Jabar Banten ini mengaku, program “Wanatani Nusantara” akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat .

“Kami mendukung penuh program ini setelah para petani LMDH selesai melakukan verifikasi data,“ Ujar Nace.

Penulis : Oca
Editor : Farida