KARAWANG -. Volume sampah di Kabupaten Karawang naik signifikan dari biasanya. Hal itu dikarenakan, paska hari rakaya idul fitri 1438 hijriah."Data yang  tercatat di sejumlah daerah di Kabupaten Karawang mengalami kenaikan volume sampahnya. Contohnya saja di Kecamatan Rengas Dengklok, Telagasari, Cikampek dan Karawang Kota," kata 
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang, Poltak Lombuantoruan.(11/7/2017).

Poltak mencatat lonjakan volume sampah pasca-Lebaran sekitar 45 persen dari hari biasanya. "Saat ini, ada penambahan volume sampah sekitar 45 persen dari rata-rata 1.100 meter kubik per-hari di TPA Jalupang," ujarnya.

Menurut Poltak,peningkatan volume sampah itu, kemungkinan besar disumbang juga oleh para pemudik yang melintas dari luar daerah. Hal itu terlihat dari penumpukan sampah liar yang ada di pinggir jalan di sepanjang jalur mudik yang dilintasi di Kabupaten Karawang. Jenis sampah berupa sampah plastik bekas bungkus makanan dan minuman.

"Kami akui memang banyak sampah yang belum terangkut. Sehingga, kami harus bekerja ekstra dari pagi sampai menjelang malam hari untuk mengangkut semua sampah yang ada, dan yang lebih kami utamakan adalah Wilayah Pasar Dengklok dimana akan kami turunkan juga alat berat dan penambahan mobil khusus," jelasnya.

Poltak menambahkan, memang banyak wilayah di Kabupaten Karawang yang tak jauh berbeda kondisinya. Usai liburan Lebaran, sampah rumah tangga menumpuk dan bertebaran di mana-mana. Gunungan sampah nampak di tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di Kabupaten Karawang pun meningkat volumenya sebesar 20 persen.

"Setiap tahunnya pasca-Lebaran, volume sampah meningkat dari hari biasanya, bisa mencapai 20 persen lebih," paparnya.

Lanjutnya, banyak masyarakat yang membuang sampah diluar TPS-TPS sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan merusak keindahan kota. Padahal, petugas kebersihan tidak ada yang libur, kecuali hanya pada saat Lebaran. Akan tetapi mereka tetap kewalahan karena volume sampahnya meningkat terus. Untuk itu, pihaknya akan menambah armada truk pengangkut sampah guna mengangkut sampah ke TPA Jalupang.

“Setidaknya, seluruh petugas kebersihan akan dikerahkan untuk mengangkut sampah-sampah tersebut,” katanya.

Ditegaskan Potak, permasalahan sampah ini bukan hanya milik pemerintah daerah dalam hal ini adalah DLHK Kabupaten Karawang, namum juga dibutuhkannya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan. Karena sampah itu adalah tanggung jawab bersama. Sebab, jika seandainya setiap masyarakat memiliki kesadaran buang sampah nya di tempat yang semestinya seperti TPS, TPS Sementara, Mobil Sampah yang jalan disetiap daerah, sebetulnya tidak akan ada masalah tumpukan sampah yang berserakan. Sudah seharusnya masyarakat sadar dan tahu diri akan posisinya sebagai manusia dalam menjaga lingkungan. Jika budaya kurang sadar tentang dampak membuang sampah tersebut terus dipelihara, tentu keinginan kita untuk melihat lingkungan yang asri dan bersih akan sulit terwujud. Hal ini harus ada keseimbangan dari semua pihak untuk bisa menjaga agar sampah bisa dikelola dengan baik."Jadi meskipun kita mengerahkan ribuan personil, jika kesadaran untuk tetap menjaga lingkungan dan upaya untuk tidak membuang sampah sembarangan tidak ada, sama saja bohong," pungkasnya.