Karawang-.Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mendatangi keluarga MA (30) hari ini Senen,(7/8). MA merupakan pria yang dikeroyok dan dibakar hidup-hidup oleh massa atas dugaan pencurian amplifier mushala Al-Hidayah di Desa Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi. Belakangan diketahui, MA hanya bermaksud memperbaiki amplifier tersebut, bukan mencuri.

Kejadian tersebut menjadikan Siti Zubaidah, istri korban harus berjuang sendirian mengurus anaknya yang baru berusia 4 Tahun. Ditambah, Zubaidah kini tengah mengandung anak kedua dengan usia kandungan 7 bulan.

Iba akan kondisi tersebut, Dedi yang sejak diujung gang kediaman korban di Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi disambut oleh ratusan warga, langsung memberikan solusi atas kesulitan yang dialaminya. Ia menegaskan seluruh biaya persalinan dan biaya hidup keluarga korban akan dijamin sampai istri korban mampu hidup mandiri.

“Saya turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa suami Ibu, soal biaya persalinan nanti kami bantu, biaya hidup sehari-hari pun kita bantu sampai Ibu bisa mandiri. Semoga bisa meringankan,” kata Dedi di hadapan Zubaidah.

Dedi mengimbau kepada semua pihak agar kejadian serupa tidak terjadi di masa yang akan datang. Maka dari itu, segala proses terkait tindak lanjut kasus ini, ia mempercayakan kepada aparat penegak hukum seraya berharap kejadian tersebut dapat menjadi pelajaran.

“Kita serahkan kepada aparat penegak hukum, saya yakin kasus ini bisa diungkap. Ini pelajaran agar kita harus memiliki sensitifitas kemanusiaan. Terlebih, Agama sebenarnya mengajarkan kasih sayang,” tegasnya.

Mendapat bantuan dari pria yang sedang menjalani masa jabatan untuk periode yang kedua sebagai Bupati itu, Siti Zubaidah mengucapkan terima kasih. Ia pun meminta do’a agar selalu diberikan kesabaran dalam menghadapi musibah ini. Ia juga berharap agar kasus ini cepat terselesaikan.

“Terima kasih Pak Bupati sudah datang, saya mohon do’a untuk almarhum dan keluarga agar selalu diberi kesabaran. Mudah-mudahan kasus ini cepat terungkap,” pungkasnya.

Editor: Farida