BANDUNG .- Partai Amanat Nasional (PAN) memilih lima nama kandidat yang kemungkinan besar akan diusung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang. Kelima nama tersebut telah dipilih berdasarkan hasil survei terakhir yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN.

Plt Ketua DPW PAN Jabar Hasbullah Rahmad mengatakan lima nama tersebut berasal darkdua nama dari internal dan tiga nama dari eksternal partai sebagai calon gubernur/wakil gubernur Pilgub Jawa Barat. Nama-nama tersebut akan diajukan PAN saat bangunan koalisi dengan partai lain sudah terbangun.

"Dari internal partai, dua nama terpilih, yakni Dessy Ratnasari dan Bima Arya.Sedangkan tiga nama dari eksternal partai, yakni Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi," kata Hasbullah Rahmad di Kota Bandung, Ahad (6/8).

Hasbullah mengatakan dalam hasil survei DPP PAN, Dessy Ratnasari yang merupakan anggota DPR dan Bima Arya yang kini menjabat Wali Kota Bogor, menjadi dua sosok kader PAN dengan popularitas dan elektabilitas tertinggi. Ia pun mengatakan partai masih mengunggulkan kader untuk bersaing menjadi orang nomor satu di Jawa Barat.

Namun, ujarnya, keputusan parpol masiu bersifat sangat dinamis. Tergantung perkembangan serta koalisi yang akan sangat menentukan. Kepastian penentuan pasangan calon gubernur/wakil gubernur Jabar dikatakannya saat koalisi sudah terbentuk nanti, Hasbullah menegaskan, partainya tak akan mempersoalkan kalaupun kelima sosok yang disodorkan PAN tak dipilih, baik sebagai calon gubernur maupun calon wakil gubernur Jabar, asalkan penentuannya mengacu pada parameter yang jelas dan terbuka.

"Misalnya kita sepakati parameternya hasil survei. Kita ingin parameter yang transparan, jelas, dan tidak subjektif. Dengan penentuan yang terbuka itu, kita tentu bisa terima, termasuk ketika kader terbaik PAN tidak terpilih," jelasnya.

Hasbullah mengatakan, dengan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang sangat besar. Karenanya Jabar membutuhkan pemimpin yang visioner dan memiliki komitmen yang kuat demi kesejahteraan masyarakat Jabar.

"Selain visioner dan punya komitmen kuat, secara moral dan perilaku juga harus baik. Sehingga, apapun program yang diusungnya akan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat Jabar," ujar dia.

Menurutnya saat ini PAN terus menjalin komunikasi dengan calon-calon tersebut. Meskipun di luar lima nama tersebut, ada calon-calon lain yang juga dilirik seperti Ketua Kadin Jawa Barat Agung Suryamal fan Bupati Majalengka Sutrisno. Namun peluangnya tidak sebesar lima nama yang saat ini sudah banyak dikenal masyarakat.

Ia menambahkan, pihaknya kini terus mematangkan komunikasi dengan hampir seluruh partai politik (parpol) sebelum memutuskan berkoalisi di Pilgub Jabar 2018. Termasuk kabar akan bergabungnya PAN dengan koalisi yang sudah dibangun Gerindra-PKS yang dinilainya masih dalam penjajakan.

"Kita memang intens berkomunikasi dengan Gerindra, PKS, Demokrat karena kebetulan saya juga di Dewan Provinsi (anggota DPRD). Mungkin itu (koalisi PAN dengan Gerindra-PKS) akibat komunikasi yang dibangun," kata dia.

Hasbullah menegaskan semua keputusan akan diputuskan oleh pengurus pusat. Saat ini pengurus wilayah masiu aktif berdiskusi dengan DPP terkait langkah-langkah ke depan karena PAN tentu menargetkan kemenangan di Pilgub Jawa Barat 2018 mendatang.