Karawang-, Parkiran SMPN 1 Lemahabang yang biasa ramai dengan kendaraan yang dibawa siswa, kini sepi semingguan terakhir. Tidak ada para siswa yang menggunakan sepeda motor lagi untuk pergi ke sekolah, menyusul adanya edaran larangaan berkendara yang ditekankan Polres Karawang.

Kepala SMPN 1 Lemahabang, Samsudi S.Pd mengataka , berdasarkan edaran polsek dan juga dikuatkan saat pembinaan dikegiatan upacara bendera, dibeberkan kaitan sanksi dan larangan menggunakan kendaraan sepeda motor ke sekolah. Wal hasil, demi ketertiban berlalu lintas, imbauan ino langsung direspon positif para orangtua murid, sehingga sejak mulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) parkiran dirumah- rumah warga dekat sekolah sudah sepi, kalaupun ada anak beberapa yang kedapatan menggunakan sepeda motor, itu sudah diluar kewenangan sekolah dan dipersilahkan aparat kepolisian action menindaknya." Alhamdulillah sejak pembinaan dari kepolisin dan edarannya, sekarang parkitan sepi dan direspon positif orangtua murid," katanya.


Samsudi menambahkan, saat ini siswa yang jaraknya dekat nampak berjalan kaki bersama- sama baik saat datang ke sekolah maupun pulang, bahkan sesekali si anak diantar langsung oleh kendaraan jenis odong- odong dan angkutan pick up. Ini positif , karena ketimbang bawa kendaraan justru tujuannya bukan lagi ke sekolaj, melainkan nongkrong dimana- mana, akibatnya peluang konvoi hingga aksi tawuran rentan terjadi. Jadi dengan melarang anak berkendara, setidaknya bisa mengurangi kerentanAn aktivitas anak diluar sekolah maupun luar rumah." kalau dibiarkan , motor itu rentan jadi alat konvoi dan tawuran, jadi kalau sepi ya alhamdulillah". Ujarnya.


Sejauh ini sambungnya,  belum ada reaksi dari masyarakat yang selama ini menjadikan halaman rumahnya sebagai lahan parkir, namun jikapun ada, pihak sekolah siap menjelaskan aturan dan imbauan yang disebar, karena memang anak yang belum berusia 17 tahun , selain belum diperbolehkan mengendarai motor, SIM dan KTP juga belum diwajibkan.  karenanya, Ia berharap tidak berkendara berangkat ke sekolah ini harus didukung semua pihak dalam rangka mematuhi peraturan lalu lintas." gak ada reaksi tuh dari warga yang selama ini menjadikan halamannya sebagai lahan parkir, kalaupun ada ya kita siap jelaskan," pungkasnya.


Kasie Trantib Kecamatan Lemahabang, Asep Vivar mengapresiasi tertibnya berlu lintas yang saat ini diperlihatkan dunia pendidikan. Diakui Asep, kasus kenakalan pelajar saat ini lebih banyak didominasi aksi tawuraan, konvoi dan penyalahgunaan obat karena akses yang mudah di media sosial, juga akses yang bisa ditempuh oleh sepeda motor. Karenanya, ia berharap, para orangtua/ wali murid agar tidak memanjakan anak dengan memberikan kendaraan atau juga hand phone, karena kedua media ini bisa menjadi candu dan rentan disalahgunakan di usia - usia pelajar seperti SMP dan SMA. Oleh karenanya, ia harapkan, sekolah dan kepolisian harus persempit anak yang masih membandel membawa kendaraan, krena jika satu saja terparkir, nantinya bisa merembet lagi ke siswa lainnya." jangan beri peluang lagi satupun, supaya gak merembet ke yang lain lagi." pungkasnya.

Penulis: Ruri

Editor  : Shandika