Karawang-.Pertandingan PERSIKA lawan PS Bengkulu di stadion Singaperbangsa Karawang, yang berakhir tidak jelas karena di hentikan di menit ke 75,akhirnya menuai banyak komentar dari penonton.

Satu diantaranya dari pendukung Persika yang meminta agar Komisi Disiplin PSSI memberikan sanksi tegas kepada pemian PS Bengkulu,Johan Juansyah.(7/8).

Sangat disayangkan sikap pemain PS Bengkulu yang nama Johan itu.Ia mesti mendapatkan sanksi tegas dari Komisi Disiplin PSSI atau Badan Liga bab dia lah pemicu kerusuhan,tanpa dia berulah demikian duluan tak akan ada peristiwa naif di Singaperbangsa,ujar Usman (24).

Hasil pengamatan di lapangan sambungnya,pemain atau suporter tuan rumah tak mungkin marah kalau pemain Johan ga memulainya,ulas Usman,yang nonton di tribun sebelah Utara,pada pertandingan pekan ke 10 liga 2 antara Persika lawan PS Bengkulu.

Sebelumnya di kabarkan,keributan di tengah lapangan mewarnai pertandingan lanjutan pada Liga 2 Indonesia Persik lawan tim tamu PS Bengkulu, di Stadion Singaperbangsa Kabupaten Karawang,(6/8).
Peristiwa terjadi di babak kedua,pertandingan baru memasuki menit ke-75. Saat itu keributan dimulai hingga saling pukul dan tendang antarpemain di lapangan.

Peristiwa bermula setelah salah seorang pemain Persika melanggar pemain PS Bengkulu. Kemudian terjadi perebutan bola mati antarpemain yang mengakibatkan para pemain saling baku hantam.

Baku hantam antarpemain terjadi setelah seorang pemain PS Bengkulu Johan Juansyah memukul seorang pemain Persika, Samsudin. Kemudian terjadilah saling serang antarpemain di tengah lapangan.

Aksi saling serang pemain itu memicu suporter Persika yang sebelumnya ada di tribun, turun ke lapangan. Para suporter langsung ikut-ikutan menyerang para pemain PS Bengkulu.

Aparat keamanan dan panitia pelaksana pertandingan berusaha menghadang suporter yang menyerang skuad PS Bengkulu. Tapi upaya itu tidak bisa langsung ditangani karena banyaknya suporter yang turun ke lapangan.

Selama kerusuhan, suporter melemparkan kayu, botol bekas air mineral, dan lain-lain ke arah lapangan. Sedangkan suporter yang turun ke lapangan berusaha mengejar pemain tim tamu.

Beberapa kali aparat kepolisian dari Polres Karawang menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang mulai anarkis. Bahkan aparat keamanan beberapa kali mengamankan beberapa orang yang diduga provokator.

Meski begitu, tidak ada provokator yang ditangkap petugas keamanan akibat kerusuhan tersebut.

Petugas kesehatan dari PMI Karawang menyebutkan, tidak ada korban luka-luka dalam peristiwa itu. Hanya, banyak penonton yang sesak nafas akibat terkena gas air mata.

Sementara itu, peristiwa kerusuhan di lapangan itu terjadi pada menit ke-75. Tepatnya, terjadi setelah gol kedua untuk keunggulan PS Bengkulu. Saat pertandingan terhenti, skor 0-2 untuk keunggulan PS Bengkulu atas Persika Karawang.

Pengawas Pertandingan Nasrudin, mengatakan, pertandingan terhenti saat memasuki menit ke-75. Terkait dengan peristiwa kerusuhan, itu diserahkan ke Badan Liga.

Editor : Farida.