Karawang,- Tingginya jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI ) dan Buruh Migran yang bermasalah asal Karawang, membuat Pejabat Dirjen Paud dan pendidikan masyarakat turun untuk melakukan upaya pendidikan dan pencegahannya pada Selasa15/8 ini. Kegiatan Seminar dan pemaparan detail kaitan prosedur dan pencegahan perdagangan orang tersebut, bakal dihadiri 60 peserta dari 2 Kecamatan, yang terdiri dari pemerintah desa, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan orang rentan jadi TKI.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia ( SBMI ) Karawang, Didin Sakri Chaerudin mengatakan, pihaknya digandeng program Dirjen Kemendikbud untuk memberikan pendidikan dan upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang di Karawang. Sebab kota ini masuk kategori penyumbang TKI bermasalah terbesar ke 3 di Indonesia setelah Indramayu dan NTT. Bahkan, pengabaian Moratorium yang disepakati juga masih marak terjadi dimana warga karawang masih di kirim kerja ke negara- negara terlarang dengan Modus yang mengarah pada pelanggaran sebagaimana dalam UU nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang, Karenanya sebut Didin, kegiatan yang digelar 2 hari ini bertujuan agar elemen masyarakat yang terlibat bisa memahami dan tahu prosedur jalur- jalur menjadj buruh migran yang sesuai aturan." khusus TKI bermasalah, kita terbesar ke 3 di Indonesia, maka pndidikan dan pencegahan tindak pidana trificking ini sangat perlu diketahui semua elemen masyarakat," ujarnya.

Lebih jauh Didin menambahkan, TPPO ini acapkali terjadi karena terdapat 3 unsur penyebab utamanya, pertama adalah prosesnya, masyarakat harusnya jeli dari mulai tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang. Kemudian yang kedua adalah caranya, bisa dengan ancaman kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan , penyalahgunaan kekuasaan hingga penjeratan utang atau memberi bayaran/ manfaat, dan terakhir sambung Didin, unsurnya adalah Tujuannya yaitu eksploitasi atau mengakibatkan orang terekaploitasi ," ada unsur orang dikatakan terjadi TPPo, harus dilihat dariproses, cara dan tujuannya." ujarnya.

Lebih jauh ia berharap, kegiatan pendidikan dan upaya pencegahan TPPO ini bisa jitu memberantas traffickingdi Karaewang, karena selain menghadirkam narasumber dari Dirjen Kemendikbud, juga ada narasumber lokal dari Polres Karawang, Disdikpora dan keynot speaker pengantarnyadatu Wakik Bupati Karawang." semoga kegiatan dua hari ini jitu menekan TPPO di masyarakat, khususnya buruh - buruh migran," pungkasnya.

Kades Karangtanjung, Ade Kosasih mengatakan, program dan kegiatan pendidikan dan upaya pencegahan TPPO ini penting diketahui masyarakat, untuk itu selain dirinya, para RT dan Linmas dikerahkan untuk ikuti kegiatan ini, sebab RT berperan penting dilapangan untuk mendeteksi takut- takut ada masyarakat yang ternyata jadi korban trificking, sehingga prosedur dan mekanismenya bisa diketahui dengan seksama." penting sekali, karena buruh migran ini banyak di desa ini," pungkasnya.

Editor: Farida