Karawang-.Sebanyak 19 juta bidang tanah di Provinsi Jawa Barat (Jabar) baru tujuh jutaan bidang tanah yang sudah tersertifikat, sisanya sekitar 12 juta belum tersertifikat dan masih dalam proses penyelesaian.

"Tahun ini ada 800 ribu, kalau tahun ini 800 ribu tahun depannya lagi harus bertambah jadi 1 juta, artinya kalau 1 juta (setiap tahun) itu masih 11 tahun lagi, jadi tahun 2019 itu harus lebih besar lagi target sertifikasinya," kata Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar usai peringatan Hari Agraria Nasional Tahun 2017 dan Pencanangan Pekan Olahraga di lingkungan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jabar di Bandung.

Ia menuturkan, Provinsi Jabar memiliki jumlah bidang tanah yang cukup luas di Indonesia sehingga pemerintah terus meningkatkan jumlah sertifikasi tanah setiap tahunnya.

Pemerintah Provinsi Jabar, kata Deddy, siap mendukung program sertifikasi tanah untuk mendapatkan kepastian hukum, juga keuntungan ekonomi bagi pemilik tanah.


"Apapun akan kita dukung ya (untuk program sertifikasi tanah), tergantung apa yang dibutuhkan oleh ATR/BPN. Saya kira ini (sertifikasi tanah) adalah kepastian hukum, disamping ada keuntungan ekonomi yang bisa dimanfaatkan oleh para pemilik tanah," katanya.

Pria yang akrab disapa Demiz itu menyampaikan kepada pemerintah kabupaten/kota di Jabar yang memiliki data-data pertanahan di daerahnya agar membantu kerja Kantor ATR/BPN dalam mendorong sertifikasi tanah untuk masyarakat.

Ia berharap, sertifkasi tanah itu dapat terhindar dari konflik perselisihan tanah, juga untuk kepentingan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Sehingga betul-betul nanti akan terhindar konflik perselisihan yang tidak perlu, dan juga masyarakat bisa memanfaatkan tanahnya untuk kepentingan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang memang harus kita dorong, sehingga akses kepada lembaga keuangan akan semakin terbuka," katanya.

Hari Agraria Nasional tahun ini mengusung tema "Sertifikasi Tanah dan Penataan Tata Ruang Untuk Kesejahteraan Rakyat".