KARAWANG.-Ada Gula ada semut, istilah itu justru menghantui Sejumlah Kepala Sekolah. Pasalnya, di beri bantuan Dana Alokasi Khusus ( DAK) untuk Ruang Kelas Baru (RKB) dan rehab dengan Swakelola, malah berujung trauma dan khawatir, menyusul maraknya oknum wartawan dan oknum LSM yang merecoki proses pembangunan sampai pada intimidasi dan pemerasan.(29/09).

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Kadisdikpora ) Karawang, H Dadan Sugardan mengatakan, tidak sedikit diakuinya sejumlah Kepsek yang awalnya gembira menerima DAK, justru berujung keluhan selama proses pembangunan dengan swadaya. Menyusul, selama proses pembanguban, sejumlah Oknum datangi sekolah bahkan rumah Kepsek. Masih mending jika sopan dan pengawasannya dijaga, namun justru cenderung intimidasi dan mengklaim ada ketidak beresan proses hingga ancaman, bahkan yang lebih parah sampai dengan pemerasan. Ini sebut Dadan, jadi preseden buruk bagi Kepsek lainnya yang justru ikut- ikutan cemas menerima bantuan DAK, padahal sebut Dadan, sekolah di karawang itu adalah penerima DAK terbanyak di Jawa Barat, seharusnya ini di apresiasi sebagai hasil kinerja Dinas dan semua pihak, namun sejumlah oknum justru membentur-benturkan dengan hukum, ancaman, intimadasi, dan pemerasan. Hanya satu kata, sebut Dadan, kepsek selama benar dan lurus, lawan dan jangan pernah takut menghadapi oknum tersebut." Kalau kita benar, jangan takut. Lawan saja oknum yang merecoki pembangunan sekolah," Ungkapnya.

Menurutnya, siapapun yang bertamu ke sekolah para Kepsek diharap untuk welcome dan menerimanya, selama sebut Dadan,si tamu menjaga kesopanan dan etikanya. Namun, jika merecoki dengan intimidasi dan ancaman, maka harus dilawan dengan prosedural.
 
Hasil gambar untuk Polisi di sekolah
Semuanya, harus ada pembuktian, artinya selama ada bukti yang lurus, kuat dan sesuai, ia arahkan agar para Kepsek tidak menghindar. Karena, jika ada yang mengulik- ngulik kesalahan yang seharusnya memang benar, ia yakin Kejaksaan sekalipun tidak main- main dalam menerima laporan. Lebih jauhnya sebut Dadan, jika sampai ada pemerasan kepada para kepsek, langsung saja melapor ke Mapolsek setempat dan jangan sembarang kalah dengan memberikan uang ". Kadang- kadang kok saya melihat lebih banyak intimmidasi dan ancaman, kalau sampai memeras, langsung lapor polisi saja," ujarnya.


Soal menyikapi hal ini, Dadan melanjutkan, pihak Dinas sudah menginformasikan kepada semua Kepsek, kaitan keluhan pembangunan dan ketidaktahuan prosedur, silahkan langsung tanyakan kepada para Konsultan Dinas, hanya memang diakui Dadan, jumlah konsultannya terbatas dan sesekali membuat Kepala sekolah kebingungan ." yang belum banyak faham, silahkan tanya ke Konsultan, walaupun memang jumlajnya masih terbatas," ujarnya. 

Pewarta: Ruri
Editor: Farida