Karawang.- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan, kekeringan nyaris merata di seluruh kota/kabupaten di Jabar sebagai dampak dari musim kemarau yang sudah berlangsung beberapa bulan.(20/9).

"Daerah kekeringan nyaris semua di Jabar, tingkat keparahannya berbeda-beda setiap daerah," kata Deddy.

Ia menuturkan, musim kemarau yang cukup lama menyebabkan kekeringan dan masyarakat sulit mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Gubernur Jabar, kata Deddy, telah mengimbau seluruh kepala daerah kota/kabupaten untuk menyuplai memenuhi kebutuhan air di daerahnya masing-masing.

"Segera koordinasi jika kekurangan air bersih, jangan sampai tidak ada air untuk minum," kata pria yang akrab dipanggil Demiz itu.

Ia menyampaikan, setiap daerah yang dilanda kekeringan harus secepatnya ditangani dengan cara mendistribusikan air menggunakan tangki ke titik rawan kekeringan.

Musim kemarau di Jabar, lanjut dia, jangan sampai ditemukan ada warga sulit mendapatkan air bersih, yang akhirnya memaksakan diri mengonsumsi air kotor.

"Tidak baik untuk kesehatan (air kotor), nanti kalau tidak ada air akan disuplai," katanya.

Ia menambahkan, selain kebutuhan air bersih bagi masyarakat, pemerintah daerah juga harus memenuhi kebutuhan air untuk areal pertanian.

Jika tidak ada pasokan air untuk lahan pertanian, kata dia, maka akan menimbulkan kerugian yang besar terhadap petani akibat gagal tanam maupun panen.

Deddy juga berharap, bencana kekeringan di Jabar harus menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat dengan selalu menjaga lingkungan dan mata air.

"Kekeringan kan karena daerah resapan air berkurang, debit air turun saat kemarau, air sungai juga kotor karena banyak yang buang sampah dan limbah," katanya.