Karawang- Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sedang berjalan sejak groundbreaking Januari 2016 lalu. Berbagai tantangan dihadapi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam menggarap proyek kereta cepat, terutama soal pembebasan lahan. 


Direktur Utama PT KCIC, Hanggoro Budi Wiryawan mengungkapkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) saat ini masih terus dilakukan, hanya saja masih dalam proses pengerjaan tanah.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) saat ini 60% sahamnya dimiliki oleh PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), sisanya 40% dipegang China Railway International Co.

"Pembangunan di lapangan masih pengerjaan tanah semua," kata Hanggoro, Rabu (20/9/2017).

Hanggoro mengatakan, pembebasan tanah di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung selesai 3 bulan ke depan seiring sudah terbitnya penetapan lokasi (Penlok) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Saat ini pembebasan tanah di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung baru mencapai Jadi memang proses 54,5%.

"Penloknya sudah terbit, dari DKI sudah terbit, dari Jawa Barat sudah terbit. Kita tetap bekerja keras membebaskan tanah ini melalui PSBI. Semoga dalam 2-3 bulan sudah selesai," ujar Hanggoro.

Pengerjaan proyek dilakukan tidak hanya di Walini yang sejak awal sudah dilakukan groundbreaking. Pengerjaan proyek juga tersebar di Bandung dan Karawang. Lahan di Walini dipersiapkan untuk dibangun terowongan kereta cepat.

Meski demikian, Hanggoro optimistis proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bisa selesai di 2020 mendatang.