Karawang,- Setelah menelan korban belasan orang keracunan pagi 5 bulan yang lalu, Nasi uduk yang di racik Ema Caspen di Dusun Tanah Timbul RT 13/06 Desa Muara Kecamatan Cilamaya Wetan kembali terulang Selasa pagi 25/9. Dari 2 liter beras yang di dagangkan, sedikitnya 9 pelanggannya kembali jadi korban keracunan, bahkan satu diantaranya sampai muntah darah.


Ditemui diruangan perawatan UPTD Puskesmas Cilamaya, Salah seorang Korban keracunan Nasi Uduk Muara, Kayah mengatakan mengatakan dirinya tidak kapok mengkonsumsi nasi uduk Ma Caspen meskipun saat yang pertama juga sudah menjadi korban keracunan, karena dikira itu memang kebetulan saja dan tidak mungkin mengulang, karena tukang uduk pastinya lebih hati- hati lagi. Namun, selasa pagi, ia konsumsi nasi uduk seperti hari - hari biasanya, dimakan pukul 07.00 pagi, mulai terasa reaksinya sekitar pukul 08.00 seperti mual, pening dan diare terus- terusan, bahkan selain nampak muntah darah, juga buang air besarnya air agak kehitaman, hingga akhirnya ia terkulai lemas dan dilarikan ke UPTD Puskesmas Cilamaya ini. Tidak ada sambung Kayah, rasa maupun aroma yang tidak enak dari nasi uduk yang ia makan. Entah dari mana hal yang membuatnya mual, apakah sambel, pengolahan atau lainnya sama sekali tidak diketahuinya." Sekarang sudah dua kali jadi korban keracunan, nasi uduknya ya masih di Ma Caspen," Ungkapnya.

Kades Muara, Iyos Rosita mengungkapkan. Dirinya sedang ikuti rapat Minggon Kecamatan dan langsung di kabari Camat bahwa beberapa warganya masuk Puskesmas akibat kembali keracunan. Ia langsung bergegas ke Puskesmas, ternyata memang kejadiannya persis 5 bulan lalu, karena pedagang dan jenis uduknya sama, bahkan korbannya pun sama. Saat di Puskesmas, ia data sudah mendapati laporan bahwa dari 2 liter beras untuk nasi uduk yang dibuat Ma Caspen yang pembelinya juga sekitaran Dusun Tanah Timbul RT 16/03 tersebut, ada 9 warga yang terkena dampak
Keracunan lagi. Bahkan, satu diantaranya cucu Ma Caspen sendiri yang sama merasakan Muntah, diare dan sakit kepala seperti yang lainnya," Yang keracunan ada 9 orang, tiga diantaranya dirawat inap," Ujarnya.

Ia berharap, atas kejadian ini masyarakat harus semakin hati- hati dan selalu mendeteksi kesehatan makanan yang akan di konsumsinya, setidaknya tahu racikan atau sterilisasi tempat pengolahannya. Begitupun bagi para penjualnya, meskipun diluar unsur kesengajaan, tetap saja harus menjaga sterilisasi lingkungan tempat pengolahannya, bukan saja kepada tukang uduk, tapi pada semua pedagang yang ada, agar kejadian keracunan semacam ini tidak kembalk terulang." semoga jangan sampai terulang lagi, baik pedagang maupun konsumennya harus sama- sama selektif dan jaga kesehatan makanannya," ungkapnya.

Kepala UPTD Puskesmas Cilamaya dr Ajiz Ghofur mengatakan, pihaknya layani optimal para korban keracunan Nasi uduk, meskipun diruangan Poned, sebab ruangan dan bangunan perawatan masih dalam pembangunan. Ia menepis anggapan adanya pasien atau korban keracunan yang sampai muntah darah, karena cakupan keracunan biasanya sebatas mual, muntah , pening kepala dan buang air besar terus- terusan. Semuanya sudah di cover layananan dan pemeriksaan, ada yang sudab langsjng dipulangkan, ada pula yang rawat inap. Terlepas hal itu, dirinya belum bisa menyimpulkan penyebab  utama keracunan nasi uduk inj, tapi biasanya di soal racikannya atau mungkin tempat pengolahannya yang kurang sehat . " semua sudah di cover dan dilayank optimal di Puskesmas," ujarnya.

Lebih jauh mantan Kepala Puskesmas Tempuran ini menambahkan, dalam kasus keracunan pertama Nasi Uduk Ema Caspen ini, kabarnya dulu mengandung zat nitrin. Namun spesisifikasi dan kadarnya ada di Lab Mamin Dinas Kesehatan. Sementara untuk kasus kejadian saat ini, dirinha juga belum tahu detail, karenanya, ia ambil sampel dari nasi uduknya dan muntahnya korban untuk di ketahui penyebabnha." kita sudah ambik sampel untuk pemeriksaan lebih lanjutnya," ungkapnya.