Karawang,- Musim rendeng tahun lalu,para Petani yang tanam varietas ketan dirundung rugi karena haranya dibanderol dibawah harga Pokok Pemerintah (HPP) di kisaran Rp 3000 perkilogramnya. Namun, disaat panen musim gadu kali ini, para petani ketan, untung besar lantaran harganya melesat 3 kali lipat diatas rata- rata varietas lainnya.(24/10).

Itu diakui Petani asal Mekarmaya,Ian Saepudin. Ketua Gapoktan Bina Sejahtera ini mengatakan, bahwa harga varietas Ketan sedang merajai gabah musim ini, bahkan jauh diatas Pandan Wangi. Di Desanya, hanya sekitar 3 hektar sawah ditanami Ketan,para tengkulak sampai menawar harga menembus Rp 10 ribu perkilogramnya dari semula Rp 3 ribuan.Itu artinya, dalam satu Kwintal saja,petani ketan untung mendapat Rp 1 juta. Mungkin sebutnya, kelangkaan ketan dan tingginya permintaan membuat harga ketan ini melesat tiga kali lipat, meskipun saat ini sudah kembali turun dikisaran Rp 8,5 - 9 ribu perkilogramnya, sementara varietas lainnya seperti Ciherang, muncul, Mekongga dan invari hanya dikisaran Rp 5 ribuan, termasuk Pandan wangi yang biasa merajai harga gabah." Dikita sempat tembus Rp 10 ribu perkilogramnya, jadi ya Ketan sekarang merajai," Ujarnya.

Gambar terkait
Penyuluh UPTD Pertanian Kecamatan Lemahabang, Suhada SP mengakui, bahwa harga ketan sedang menggila dua pekan terakhir, itu akibat hukum ekonomi yang berlaku, sebab Indramayu dan Subang, sedikit tanam Ketan dan banyak permintaannya, sehingga banyak yang lari ke Karawang mencari varietas yang biasa jadi olahan makanan ini.  Meskipun nyaris tembus Rp 10.000 perkilogramnya, tapi kini harganya mulai berangsur turun betapapun dari sisi nominal masih sangat tinggi. Di Lemahabang sendiri sambung Suhada, harga varietas Ketan di patok Rp 8,5 ribu perkilogramnya. " Harganya memang sedang menggila ketan ini, mungkin karena banyak permintaan di musim ini, semenyara stok sedikit," Ujarnya.