Jakarta - Dedi Mulyadi mengaku mendapat teror dari peminta mahar politik Rp 10 miliar terkait pencalonannya di Pemilihan Gubernur Jabar. Walau belum menerima laporan, Bawaslu sudah meminta pengumpulan bukti terkait kabar itu.(11/10).

"Bawaslu belum (menerima) ada laporan itu, tetapi kami sudah meminta jajaran Bawaslu di Jawa Barat untuk melakukan pengumpulan data-data," ujar Ketua Bawaslu Abhan di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa kemarin, (10/10/2017), seusai konferensi pers dengan pimpinan KPK.

Walaupun saat ini belum terbukti benar pernyataan Bupati Purwakarta itu, Abhan menyebut ini bisa dijadikan informasi awal. Bawaslu nantinya akan memantau pada tahapan berikutnya hingga proses pencalonan.

Hasil gambar untuk bawaslu pusatHingga tahapan ini, masih belum cukup kewenangan Bawaslu untuk melakukan klarifikasi langsung kepada Dedi. "Kami tidak bisa langsung melakukan klarifikasi. Kami mengumpulkan bukti-bukti dulu. Apakah nanti tindakan kami akan melakukan klarifikasi atau tidak, bergantung pengumpulan data," ucap Abhan.

Sejauh ini Bawaslu, disebut Abhan, mendengar kasus serupa terjadi di Jawa Timur. Namun baru sebatas pemberitaan media.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengaku dimintai mahar Rp 10 miliar oleh seseorang untuk bisa maju di Pilgub Jabar. Dedi sudah bertemu dengan beberapa pihak dan melaporkan sosok yang meminta uang darinya kepada Sekjen Partai Golkar Idrus Marham. 

Sumber: detik.com