BANDUNG - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) telah mengamankan 9700 lembar uang palsu sepanjang tahun 2017. Menurut Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi, pihaknya akan mewaspadai peningkatan peredaran uang palsu jelang Pilkada Serentak termasuk Pilgub Jabar tahun depan.

"Tahun depan pilkada serentak. Politik uang pasti ada. Masyarakat di tingkat lower class lebih banyak, korelasinya dengan tingkat pendidikan yang kurang," ujar Agung saat ditemui usai acara Pemusnahan Barang Temuan Uang Palsu di KPw Bank Indonesia Jawa Barat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Rabu (15/11).

Oleh karena itu, Agung meminta Bank Indonesia, perbankan dan lembaga pengawasnya untuk aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Agung menegaskan, jajaran Polda Jabar siap membantu. Bahkan, Polda Jabar dalam satu tahun sudah mengungkap 9.000 lembar uang palsu dalam tujuh kasus dengan 15 tersangka. Seluruh Polres yang berada di wilayah Polda Jabar, telah diminta untuk membongkar semua elemen dan mata rantai kasus uang palsu.

"Ini merupakan keprihatinan kami sebagai polisi. Pelaku memanfaatkan ketidaktahuan masyarkat untuk ditipu," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya siap melakukan tindakan preventif. Jika menemukan kasus uang palsu, ia akan instruksikan Polres untuk menemukan pelaku, tempat produksi dan jaringannya.

"Saya akan minta bongkar semua (sindikat uang palsu,red). Masyarakat juga harus lebih hati hati," katanya.

Di tempat yang sama, kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Wiewiek Sisto Widayat mengatakan, akan bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam melakukan sosialissi mengenai uang palsu kepada masyarakat. Bahkan, sosialisasi akandilakukan lebih massif.

"Kami juga berharap pihak kepolisian membantu kami untuk memberi pemahaman dan memberi tahu ciri-ciri keaslian uang rupiah," katanya.