Bandung. - Sungai Citarum tak pernah lepas dari perbincangan. Berbagai upaya sudah dilakoni pemerintah pusat dan daerah guna menyelesaikan masalah di sungai paling panjang di Jawa Barat tersebut. 


Demi menyelesaikan permasalahan yang ada, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto dan para pegiat lingkungan menggelar pertemuan. 

Berbagai masalah dan solusi dibahas dalam pertemuan tersebut. Semua pihak sepakat untuk bersama-sama menyelamatkan Citarum demi kehidupan generasi yang akan datang. 



Luhut menyatakan perlu ada integrasi program demi menyelesaikan masalah di Sungai Citarum. Jangan sampai program yang dilakukan saling tumpang tindih satu sama lainnya. 


"Sekarang (program harus) terintegrasi, sekarang kita melibatkan Pangdam, Kapolda, bupati," kata Luhut usai Lokakarya Penataan Sungai Citarum di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Rabu (22/11/2017). 

Menurut Luhut, Citarum merupakan masalah nasional yang perlu perhatian bersama. Ia mengajak perguruan tinggi, masyarakat hingga para ulama untuk ikut bergerak menyelamatkan Citarum. 

"Jadi ini masalah nasional yang menjadi perhatian bersama. Kita ingin melibatkan perguruan tinggi, masyarakat dan alim ulama untuk bersama-sama mengatasi masalah ini," ujar Luhut. 

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyarankan pembentukan satu otoritas yang khusus mengurusi Citarum. Dia meminta ulama untuk ikut menyuarakan tentang penyelamatan sungai yang sempat disebut sebagai sungai terkotor di dunia ini. 

"Ulama harus ikut menyuarakan. Haram hukumnya mengotori Sungai Citarum," ucap Aher, sapaan Heryawan. 

Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo menyatakan siap mendukung kegiatan dalam penyelamatan Citarum. Doni bakal memaksimalkan tenaga personel TNI guna membantu menuntaskan permasalahan sungai tersebut. 

Selama ini, dia melanjutkan, TNI dilibatkan untuk mengurusi penanganan sampah saja. Untuk itu perlu ada sistem gerakan yang terintegrasi yang melibatkan semua pihak.

"Sangat disayangkan kalau energi tentara untuk mengurusi sampah saja. Ke depan harus ada sistem gerakan yang terintegrasi," ucap Doni 

Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto siap mengambil tindakan tegas kepada pelaku industri yang tetap membandel membuang limbah secara sembarangan. Semua pelanggar dapat dijerat pidana bila terbukti menyalahi aturan.

"Kita akan mengundang lebih dulu para pelaku industri pada tanggal empat Desember nanti. Kita akan sosialisasikan terkait aturan-aturan yang ada," tutur Agung. 




sumber:deticom