Rembang - Insiden antara Komandan Kodim (Dandim) 0720/Rembang, Letkol (inf) Darmawan Setiyadi dan Kepala Desa Jambangan, Kecamatan Sarang, Rembang, Muhammad Hilaludin sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Namun Darmawan tetap harus menerima konsekuensi yaitu posisinya sebagai Dandim diganti.

Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman menjelaskan, peristiwa penamparan yang dilakukan Dandim terhadap Kades Jambangan tersebut sudah diselesaikan dengan dimediasi Bupati Rembang, Abdul Hafidz.

"Sudah dilakukan penyelesaian secara kekeluargaan bersama Bupati Rembang. Dandim sudah meminta maaf kepada yang bersangkutan dan sepakat kades tidak menuntut secara hukum," kata Tatang dalam pesan tertulis , Sabtu (11/11/2017).



Meski demikian, Tatang melanjutkan, ternyata ada yang meminta Dandim agar tidak lagi menjabat di Rembang. Selain itu, lanjut Tatang, koordinasi dengan Mabes TNI AD sudah dilakukan sehingga kasus ini tetap diproses secara internal dan Darmawan akan digantikan posisiiya.

"Kodam IV sendiri sudah berkoordinasi dengan Mabesad dan juk Kasad. Yang bersangkutan secara internal tetap diusut, diproses, dan dihanti. Penggantinya sudah disiapkan," tegas Tatang. 

Pangdam pun mengimbau agar peristiwa tidak terulang dan menjadikan insiden itu jadi kasus pembelajaran.

"Kepada seluruh Dansat agar kejadian tersebut dijadikan kasus pembelajaran agar tidak terulang di kemudian hari," tutup Tatang.

Untuk diketahui insiden tersebut terjadi hari Jumat (10/11) kemarin ketika rakor pengawasan dana desa yang digelar di Pendopo Museum RA Kartini Rembang. Saat Dandim menyampaikan materi, ada kades yang bertingkah seolah menyepelekan. Tamparan pun melayang dan menyebabkan protes keras dari para kepala desa. 

Malam harinya, Dandim mendatangi rumah Muhammad Hilaludin, kepala desa yang memperoleh tamparan. Mediasi dilakukan bupati rembang, namun Dandim datang ke rumah Hilaludin didampingi wakil Bupati Rembang, Bayu Adrianto. Permasalahan pun diselesaikan secara kekeluargaan. 


Sumber :detikcom