Bandung - Surat Keputusan (SK) penunjukan Partai Golkar untuk Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar sudah keluar. Bupati Purwakarta tersebut diberi waktu sepekan untuk mencari dukungan dari parpol lainnya.

"SK penugasan untuk Dedi Mulyadi meminta penugasan untuk jadi cagub atau cawagub sudah diberikan siang tadi. Dengan begitu Dedi harus mencari pasangan calon dan membangun koalisi," kata Koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia I Golkar Nusron Wahid di sela-sela rapat koordinasi dan konsolidasi DPD Golkar Jabar di Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Rabu (27/12/2017).

Ia menuturkan partai berlambang pohon beringin tersebut memberikan keleluasaan hingga tanggal 2 Januari kepada Dedi untuk konsolidasi dengan parpol lainnya. Ia berharap Dedi bisa mendapatkan pendamping dan koalisi ideal sebelum pendaftaran ke KPU.

"Agar terbentuk pasangan ideal dan menang, kami kasih keleluasaan sampai 2 januari untuk proses komunikasi politik," ungkap dia.

Ia mengaku tidak akan mempermasalahkan komposisi koalisi yang akan dibangun Ketua DPD Golkar Jabar tersebut. Namun ia menekankan Dedi harus bertarung di Pilgub Jabar baik berposisi sebagai cagub maupun cawagub.

"Apapaun koalisinya harus ada Demul. Nomor satu tetap demul, nomor dua juga harus dia yang maju, sebagai perekat partai," tutur Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) tersebut.

Ia optimistis akan menang di Pilgub Jabar dan juga 16 kabupaten dan kota. Sebab, sambung dia, jumlah pemilih terbesar di Indonesia, kemenangan di Jabar akan sangat berpengaruh terhadap kontestasi Pileg dan Pilpres 2019.

"Kami harapkan Jabar minimal 80 persen harus bisa dicapai kemenangan di pilkada 2018. Hal ini untuk mensubsidi silang pilkada di Jatim dan Jateng yang kemungkinan kemenangannya hanyak 50 persenan," kata Nusron.