KARAWANG-.Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto meluncurkan buku berjudul Paradoks Indonesia. Buku tersebut dibuat sebagai bentuk kritikan yang membangun untuk pemerintah.

Isi Buku itu diluncurkan bertepatan dengan acara deklarasi dukungan Koalisi Buruh Jakarta, diimplementasikan politikus Gerindra Gina Fadlia Swara di depan konstituennya sebagai bentuk kritik pada pemerintahan sekarang, Senin (11/12) di Pangulah Baru, Kecamatan Kotabaru, Karawang.

Gina dalam kesempatan itu mengatakan masyarakat Indonesia tidak seharusnya menjadi bangsa yang miskin karena berada di negeri yang berlimpah dengan kekayaan sumber daya alam. 

"Sayangnya, kekayaannya tidak kita amankan dan kelola dengan baik," ujar Politikus Gerindra tersebut.

Politikus Gerindra asal Cilamaya, Karawang ini mengatakan, masyarakat Indonesia khususnya kaum tani dan buruh pada dasarnya berhak mendapat kesempatan untuk hidup layak dan terhormat. Selain itu para buruh dan tani juga membutuhkan keadilan dalam menjalani kehidupan mereka sehari-hari. 

"Sepanjang sejarah manusia, tidak pernah ketidakadilan menang. Pasti keadilan menang. Untuk itu saya berjuang bersama anda semua di sini," kata Gina.

Buku Paradoks Indonesia memuat pemikiran dan pandangan Prabowo terhadap bangsa Indonesia. Prabowo dalam buku tersebut menyoroti sisi ironis dari Indonesia sebagai negeri yang kaya raya namun banyak rakyatnya yang masih hidup di garis kemiskinan.

Menurut Anggota DPRD Jabar, paradoks itu muncul karena ketimpangan dari sebuah negeri yang berlimpah harta namun tak dinikmati rakyatnya. Meski pertumbuhan ekonomi meningkat seberapa persen pun, kata dia, tidak ada artinya jika tidak disertai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Apalagi Kabupaten Karawang sekarang menjadi lahan industrialisasi  yang sebelumnya sebagai wilayah agraris ,seharusnya masyarakat Karawang tidak lagi dalam garis kemiskinan.

"Ironis sekali bagi masyarakat Karawang masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan padahal industrialisasi seharusnya menjadi faktor kesejahteraan masyarakat," tandasnya.