Jakarta, ‐ Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sebanyak 30 persen bus tidak laik jalan sehingga dinilai membahayakan penumpang dan harus dibenahi sejumlah peralatannya.

"Memang harus kita akui masih mengecewakan soal perhatian operator angkutan umum terhadap keselamatan penumpang, terbukti masih ada bus yang tak lain jalan tapi dipaksa jalan," kata Menhub Budi Karya di Semarang, seperti yang dilansir dari Antara pada Minggu (31/12).

Hal itu disampaikan saat dirinya melakukan pengujian acak terhadap sejumlah bus yang mengangkut penumpang terkait liburan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

Menurut Budi, pemerintah pusat dan daerah sebenarnya sudah seringkali melakukan kampanye keselamatan penumpang, yakni seluruh angkutan umum harus dilakukan pemeriksaan rutin sebelum berangkat.

Namun, masih saja ada operator bus yang mengabaikan keselamatan, salah satunya tidak mau melakukan pemeriksaan terhadap bus dan truk yang akan beroperasi.

"Pemerintah tidak akan main-main kalau menyangkut keselamatan dan penegakan hukum terhadap pelanggar akan dikenakan sanksi tegas," ujar Budi.

Melihat masih ditemukan bus yang tak laik jalan, Budi mengatakan pemerintah akan lebih giat lagi mengkampanyekan keselamatan penumpang dan minta masyarakat juga aktif berperan serta.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiadi, mengatakan operator angkutan umum hendaknya jangan hanya ambil untung banyak tapi mengabaikan keselamatan penumpang.

"Tadi kami menemukan ada bus ban belakangnya sudah retak dan disuruh ganti dengan ban cadangan. Tapi ternyata ban cadangannya sudah botak juga," kata Budi.

Untuk itu, ia meminta kepada sopir tidak melanjutkan perjalanan dan menurunkan penumpang serta memindahkannya mengunakan bus lain.

Budi mengimbau agar masyarakat juga peduli keselamatan dirinya dengan cara tidak naik bus yang dinilai tak laik jalan.