KARAWANG-.Mantan Bupati Kabupaten Karawang, Dadang S Muchtar dihujani kritikan oleh puluhan guru di SMAN 1 Telukjambe Timur. Kritikan tersebut akibat tidak jelasnya nasib guru honorer dan guru K2 hingga kini. Alhasil suasana sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Pancasila, UUD, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika pada Kamis (8/12/2017) menjadi ramai.

Guru-guru mengharapkan kedatangan politisi Partai Golkar ke SMAN Telukjambe Timur menjadi sebuah penerangan bagi nasib guru dimasa depan.

Terlebih wakil rakyat dapil Jabar VII yang duduk di Komisi II DPR RI dapat menyuarakan kepada Presiden Joko Widodo dan Kementrian Pendidikan dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sudah beberapa tahun tidak ada kejelasan nasib guru di Karawang, sehingga mereka menanyakan keseriusan pemerintah untuk mengangkat mereka jadi pegawai negeri sipil (PNS).

"Kami mohon kepada bapak (Dasim-red) untuk perjuangkan nasib guru honor dan K2 di Karawang," kata Kepala SMAN 1 Telukjambe Timur, Listianti disela-sela sosialisasi pilar kebangsaan.

Menjawab pertanyaan puluhan guru di SMAN 1 Telukjambe Timur, Dadang S Muctar yang disapa akrab Dasim tidak menampik bila nasib guru honor dan K2 masih belum ada kejelasan.

Kehadiran pihaknya ke SMAN 1 Telukjambe Timur untuk sosialisasi pilar kebangsaan serta penyerap aspirasi.

"Apa yang menjadi keluhan bapak dan ibu guru ini akan saya sampaikan di Snayan DPR RI," jawab Dasim dihadapan guru-guru.

Setelah mendapatkan aspirasi ini Dasim akan melakukan pemanggilan kepada Kementrian Pendidikan dan ASN untuk membahas soal K2. Pasalnya supaya permasalahan K2 dapat diselesaikan.

"Komisi II DPR RI nanti akan panggil pihak kementrian untuk membahas honor guru dan K2. Salah satunya apa yang disampaikan bapa dan ibu guru di Karawang disamapaikan," kata Dasim.

Terakhir Dasim menyampaikan agar guru kewarganegaraan di SMAN 1 Telukjambe Timur dapat memberikan kemahaman kepada anak didiknya mengenai pentingnya 4 pilar kebangsaan.