Jakarta.– Sebanyak 171 daerah akan melaksanakan pemilihan kepada daerah baik tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota. Dalam pesta demokrasi ini, bukan hanya diikuti oleh politikus dan masyarakat sipil. Namun, anggota Polri dan TNI juga ikut berpartisipasi.

Anggota Polri yang sudah mendapat dukungan untuk bertarung dalam Pilkada 2018 adalah Kepala Korps Brimob Polri, Irjen Pol Murad Ismail. Jenderal bintang dua ini resmi diusung oleh PDIP.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Kapolri Komjen Pol Syafruddin mempersilahkan jika ada anggotanya terjun ke politik. Namun, ia meminta anggota tersebut harus menaati peraturan yang ada jika ingin terjun ke politik praktis.

"Pokoknya kalau mau silahkan. Untuk kepentingan bangsa silahkan," kata Syafruddin di gedung Energy Building, Jakarta, Rabu 27 Desember 2017.

Hal yang sama juga dilontarkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Mulyono. Menurutnya, jika memang sesuai prosedur, Ia tak bisa menghalangi anggotanya terjun ke politik.

Diketahui, salah satu anggota TNI yang ingin terjun ke dunia politik adalah Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi. Jenderal bintang tiga ini kabarnya dilirik oleh Gerindra, PKS dan PAN di Pilkada Sumatera Utara.

"Kalau memang rakyat membutuhkan kenapa tidak? Mereka berkarir ditempat kita tapi kalau ada yang membutuhkan, negara membutuhkan, rakyat membutuhkan, kenapa tidak? Kenapa saya harus halangi-halangi," ujar Mulyono.

Untuk prosesnya, Mulyono mengatakan, Edy Rahmayadi sudah meminta izin kepadanya. Saat ini, proses pengunduran diri Edy tinggal menunggu keputusan dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

"Pak Edy sudah mengajukan itu (pengunduran diri). Kita sudah proses sampai Panglima TNI kita tinggal tunggu turunnya saja. Enggak masalah. Kalau di saya sudah tinggal ke Panglima," katanya.