Karawang. - Gejala penyakit Difteri menghantui masyarakat Karawang setelah Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Selain sudah menelan korban jiwa di Purwakarta,  Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium Diptheriae tersebut juga sudah merambah anak-anak usia 1 - 19 tahun. 

Tercatat,  20 Kasus ditemukan di Karawang dan 18 diantaranya positif Difteri yang tersebar di 18 Kecamatan.  Cepatnya status KLB dan pemberian vaksin dadakan ini,  membuat Sejumlah Pegawai Puskesmas kewalahan,  pasalnya,  ditarget rampung akhir Desember dengan jumlah sasaran di Karawang sebanyak 745.379  anak, kondisi sekolah mulai Sabtu pekan ini justru sudah libur UAS dan mengancam vaksinasi tidak terserap penuh. 

Disela sosialisasinya di aula Kantor Camat Lemahabang,  Kasubag TU UPTD Puskesmas Lemahabang,  H Anwar Sanusi S. Km mengatakan,  Difteri ini dapat menyebabkan komplikasi yang serius pada anak, seperti sumbatan saluran nafas serta peradangan pada otot jantung bahkan kematian. Dengan sasaran di Kecamatan Lemahabang sebanyak 22.454 ribu, pencegahan Difteri untuk vaksinasi pertama harus rampung sampai akhir Desember ini, dengan program Outbreak Response Imunization Difteri (ORI Difteri), yaitu suatu kegiatan imunisasi secara masal sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan penyakit difteri pada anak usia 1 tahun sampai dengan <19 tahun yang tinggal di daerah KLB tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Penyakit yang trend saat ini sebut Anwar,  ditandai dengan gejala demam 38℃, sakit menelan, selaput putih keabu-abuan di tenggorok,  leher membengkak dan sesak nafas disertai suara mengorok." Oleh karena berbahaya,  maka penyakit Difteri  dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksin DPT-Hib-HB/DT/Td adalah pencegahan terbaik untuk penyakit Difteri ini,  " Katanya.

Lebih jauh Anwar menambahkan, Jika sudah positif terkena,  pengobatan untuk penyakit Difteri ini harus dirawat inap di ruangan isolasi, pemberian antibiotik dan jika perlu diberikan anti racun difteri atau Anti Difteri Serum (ADS), karenanya. Imunisasi Difteri dengan program ORI ini dilaksanakan sebanyak 3 putaran, dengan interval  0-1-6 bulan, yaitu satu Kali di bulan Desember,  satu kali di bulan Januari dan satu kali di bilan juni. " kegiatan ORI ini Dimulai pada minggu ke 2 bulan Desember 2017, baik di Puskesmas,  Posyandu,  sekolah maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya, " Katanya.


Sementara itu,  Guru di SMPN 2 Lemahabang,  Emin mengatakan,  pihaknya apresiasi akan adanya pemberian vaksin Difteri setelah sebelumnya imunisasi MR di Sekolah.  Namun,  difteri yang KLB dan serba dadakan ini terancam tidak terserap optimal,  karena selain distribusi vaksinnya yang baru datang,  ditambah dengan jadwak kalender akademik siswa per tanggal 15 Desember sudah libur sampai 2 Januari mendatang.  Karenanya,  ia meminta solusi kepada pihak Puskesmas untuk ngebut ditengah segala keterbatasan personil kesehatannya untuk diupayakan memulai vaksinasi sebelum tanggal 15 Desember. Karena,  jika anak sudah libur,  sulit dikumpulkan lagi,  apalagi kalau tahu perintaj agar masuk sekolah dihari libur nanti,  adalah untuk di suntik vaksin,  begitupun di Posyandu,  nampaknya tidak semua anak usia SMP dan SMA tertarik soal ini. " Kita mohon solusinya,  bisa gak vaksinasi itu diserap untuk anak sekolah sebelum hari libur 15 Desember ini, " sarannya. 

Menanggapi itu,  Kepala UPTD Puskesmas Lemahabang H Rasidi S. km mengaku,  distribusi vaksinasi baru mulai turun logistiknya pada (13/12) hari ini. Dengan target se Kecamatan Lemahabang yang mencapai 22 ribu lebih,  harus bekerja ekstra agar vaksinasi ini terserap. dirinya juga belum menerima arahan lebih lanjut,  karena vaksinasi di minggu kedua ini khusus disekolah ternyata libur UAS. Namun,  ia akan menyesuaikan jadwal,  dimana 1 personil kesehatan tangani 50 sasaran dalam sehari,  dan di upayakan digelar sebelum libur uas,  jikapun molor,  ia sarankan agar para Guru arahkan para peserta didik untuk hadir sehari disekolah,  jika tidak bisa sebut Rasidi,  bisa dilayani di Posyandu.  Ini memang dadakan,  logistiknya juga baru datang,  soal jadwal pihaknya bisa menyesuaikan nanti, karena,  vaksinasi Difteri ini tidak satu kali, tapi tiga kali disuntik dengan interval pada Desember ini, kemudian Januari dan bulan Juni,  sehingga untuk jadwa bulan Desember ini,  diupayakan bisa terserap di vaksinasi pertama. " Logistik baru turun,  kita juga kaget ternyata siswa libur UAS.  Tapi kita upayakan penyesuaiannya, " Katanya.

Jumlah Kasus : 20 Kasus
Positif Difteri : 18 anak di 14 Kecamatan

ORI akan memberikan vaksin dengan ketentuan sbb :
*DPT-HB-Hib :  usia 1 thn - <5 thn*
*DT :  usia 5 thn - <7 thn* 
*Td : usia 7 tahun  <19 thn*
- Sasaran ORI di Karawang  sebanyak 745.379 anak.

Penulis : Ruri
Editor : AS