Bandung .- Sekitar 2,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di Jawa Barat, akan menerima program bantuan sosial beras sejahtera (bansos rastra) tahap pertama pada 2018.

"Pendistribusian bansos rastra kali ini mencapai 21.982.000 kg yang akan disalurkan kepada 2.198.273 KPM atau setiap KPM akan menerima 10 kg beras," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung, Senin.

Gubernur Aher, pada Senin pagi, melepas empat truk pendistribusi program Bansos Rastra 2018 di area Parkir Barat Gedung Sate Bandung.

Pelepas empat truk tersebut merupakan pendistribusian tahap pertama pada 2018 dan penyaluran tahap pertama ini dilakukan ke seluruh kabupaten yang ada di Jawa Barat berjumlah 18 kabupaten. 

Aher mengatakan rastra ini merupakan hak masyarakat sehingga ada atau tidak ada gejolak harga beras, beras tersebut harus sampai ke tangan mayarakat.

"Apalagi sekarang ada sedikit gejolak pangan, saya kira ini akan membantu menyelesaikan segera. Karena bagi masyarakat tidak mampu akan langsung mendapatkan beras rastra secara gratis," kata Aher.

Dia juga mengungkapkan bahwa ke depan, rastra akan dibagikan dalam bentuk uang, sehingga Bulog menurut Aher tidak akan mempunyai jumlah beban serapan. 

Untuk itu, mulai Juli 2018, Jawa Barat akan membagikan rastra dalam bentuk uang. 

"Ketika dihadapkan pada regulasi tidak fleksibel akan sulit juga. Hampir dipastikan manakala harga di pasaran untuk harga gabah kering giling lebih tinggi dibanding dengan harga bulog (HPP), pasti mayarakat menjualnya keluar," kata dia.

Dampaknya, kata Aher, bulog tidak punya persediaan beras, apalagi ketika ingin Rastra tidak ada persediaan beras.

"Oleh karena itulah, dua solusinya. Pertama, adalah HPP itu fleksibel atau menyesuaikan dengan harga pasar, akan aman Bulog," kata dia. 

"Kedua, yang (kebijakan) diambil Pemerintah saat ini rastranya dalam bentuk uang bukan beras senilai rastra yang dibagikan dalam bentuk beras. Itu yang akan dilakukan," lanjutnya.

Salah seorang penerima Bansos Rastra, Juhi (73) mengaku bahagia dan mengucapkan terimakasih atas bantuan rastra ini. 

Juhi mendapat beras rastra setiap tahun 15 kg, namun kali ini turun menjadi 10 kg. "Ya memang tidak mencukupi, tapi terimakasih atas bantuannya," kata Juhi.

Sementara itu, terkait turunnya jumlah rastra yang diterima KPM tahun ini, Kepala Divre III Perum Bulog Jawa Barat M Sugit Tedjo Mulyono mengungkapkan bahwa penurunan jumlah rastra yang diterima KPM adalah kebijakan Pemerintah Pusat.

"Kalau untuk kebijakan (jumlah beras yang diterima KPM) ada di Pemerintah Pusat ya, karena kesepakatan," kata Mulyono.