Karawang-.Kabar terlantarnya sejumlah jamaah umroh yang diberangkatan oleh travel umroh Al Madinah kini sudah menjadi perbincangan publik.Tak sedikit warga Karawang yang selama ini menyimpan rahasia karena sudah lebih dulu menggunakan jasa travel yang sama akhirnya buka suara.

Saudara saya dijanjikan berangkat bulan Mulud oleh pihak travel Al Madinah namun sampai Silih Mulud belum juga ada ceritanya berangkat,jelas narasumber.
Tidak kurang dari 10 orang warga asal Desa Cikuntul, Tempuran ,akan berangkat umroh lewat travel Al Madinah dan sampai kini mereka masih menunggu kejelasan dari pihak travel,ulasnya lagi.

"Itu baru satu desa di Cikuntul kalau satu kecamatan Tempuran mungkin masih banyak lagi jammah yang menunggu berangkat umroh sedangkan uang dipastikan sudah dibayar.Saya yakin di Kecamatan Tempuran masih banyak jammah umroh Al Madinah yang belum berangkat karena ada perwakilan pengelolanya",tandas narasumber yang enggan disebutkan nama,katanya demi menjaga nama baik keluarga yang terunda umrohnya.

Dilain tempat,seorang kepala dinas aktif di Kabupaten  Karawang  juga sama suarakan kekecewaan kepada travel Al Madinah karena dirinya pernah tertunda keberangkatan umrohnya selama satu bulan.(kira peristiwa terjadi di tahun 2015 silam).

Saya kira masih beruntung para jammah umroh yang diberangkatkan pada tanggal 20 desember lalu karena tidak lama menunggu walau sesal mendalam pasti ada,sebut Kadis tersebut.

Dulu saya dijanjikan berangkat oleh pihak travel dengan tanggal dan bulan yang jelas.Kemudian saya mengadakan kegiatan halal bil halal karena berangkat berlima dalam satu keluarga.Namun apa yang terjadi setelah halal bil halal dilaksanakan pihak travel malah mendadak membatalkan dengan alasan tak jelas dan keberangkatan tertunda selama satu bulan kemudian,sesalnya.

Saa itu rasa malu tidak terbayangkan bab umroh diundur selama satu bulan penuh."Memang niat ibadah pada waktu menjadi rusak akibat tertunda dan sekarang nasib yang sama malah dialami oleh saudara-saudara kita yang kemarin berangkat dengan terbukti jadwal penerbangan dan fasilitas yang dijanjikan kabarnya sangat tak sepadan ,ungkapnya dengan melas.

Padahal waktu itu,sambung Kadis yang pernah malang melintang di bidang kepegawaian Pemkab Karawang ini."Sang pemilik travel langsung mendatangi kantor dengan niat tawarkan dan mengajak sebagai investor di travel Al Madinh.Karena seribu pertimbangan disimpanlah 100 juta lalu dibuat perjanjian untuk uang itu akan digunakan ongkos umroh dengan waktu ditentukan saya sebagai pemilik uang.Seiring waktu yang berjalan pula saya dan keluarga terjadwalkan berangkat tapi akhirnya tertunda satu bulan,bebernya.

Tak hanya itu jelas dia,saya waktu itu masih tambah 30 juta lagi untuk bisa berangkat berlima tapi demikian perlakuan yang kami alami,pungkas Kadis yang meminta namanya dirahasiakan.

Melalui telepon selulernya,Kepala Kemenag Karawang H Sopyan menjelaskan bahwa pihaknya sudah meminta keterangan kepada travel umroh dan haji Al Madinah.Itu ditempuh setelah mendapatkan kabar dari media massa dan pengaduan dari keluarga jammah umroh.

Kami tidak berdiam atas kasus Al Madinah yang terlantarkan jammah umrohnya di Jakarta dan Madinah pada desember lalu,terang Sopyan.

Dan kasus Al Madinah saat ini sudah sampai ke meja Irjen Haji kementerian agama di Jakarta.Karena Kemenag Karawang sudah melaporkan ke Kanwil  Jabar,kasus sudah ditindaklanjutinya dan untuk nasib travel Al Madinah sekarang berada ditangan Irjen Kementerian Agama pusat ,tegas Kepala Kemenag Karawang.

Berpulang pada kasus yang terjadi,sambung Sopyan.Kami meminta kepada masyarakat Karawang untuk teliti jika ingin menggunakan jasa travel umroh dan haji.Karena sampai saat ini pula kasus serupa banyak terjadi di Tanah Air dan di Karawang ini bukan yang kali pertama.Lalu bagi para pengelola travel umroh dan haji yang berada di Kabupaten Karawang diminta dengan hormat untuk koordinasi dengan pihak Kemenag setempat.Semua itu ditempuh demi saling bisa menghargai dan menjaga kehormatan serta ketertiban manakala umat hendak menjalankan ibadah umroh dan haji serta kejadian serupa tidak terulang kelak,himbau H Sopyan Kepala Kemenag Karawang.

Dan H Sopyan menduga pula banyak travel umroh dan haji yang belum terdaftar resmi di Kemènag Karawang (travel abal-abal,red) dan pihaknya atas kondisi yang terjadi akan makin memperketat pemberian izin pembuatan paspor bagi mereka yang berniat umroh dan wajib membawa lampiran izin travelnya menjadi syarat utamanya.Hal ini bukan untuk mempersulit namun berjaga-jaga serta ingin memberikan kenyamanan kepada siapa pun yang akan menjalankan ibadah umroh dan haji,pungkas H Sopyan.