Karawang-.Masih menyoal perubahan regulasi program Rastra, Kepala Desa Kalangsari, Teti Firdaus dalam acara Minggon Desa Kalangsari mengutarakan dalam program tersebut desanya hanya menerima 902 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk tahun 2018 yang sebelumnya jumlah KPM di desanya adalah 925.

"Saya yakin data itu tidak 100% tepat sasaran jadi kita perlu musyawarah bersama masyarakat terkait pendistribusiannya. Karena masalah rastra ini berpotensial menjadi masalah ditengah masyarakat. Beli aja ribut apalagi ini gratis," jelasnya.

Seperti biasa rapat minggon Desa tersebut digelar di aula Desa, Rabu (24/1) dengan selain Kades Kalangsari, Teti Firdaos, rapat tersebut juga dihadiri oleh ketua BUMDes Kalangsari Abun Yamin, Kepala Puskesmas Kalangsari, Tatang dan dihadiri pula oleh Kapolsek Rengasdengklok Rengasdengklok, Kompol Suparno.

Dalam kesempatan tersebut Kapolsek Rengasdengklok, yang telah menjadi kebiasaannya membagikan nomor teleponnya dengan tujuan memberi kesempatan kepada masyarakat desa Kalangsari melalui para Kadus untuk bisa melaporkan secara langsung kepada kepolisian apabila ada kondisi yang membuat warga resah.

"Sekian lama saya menjabat Kapolsek Rengaasdengklok, Baru ada kesempatan untuk silaturahmi ke Desa Kalangsari ini (secara formil). Kesempatan ini kita gunakan untuk mengimbau masyarakat untuk selalu berperan aktif bersama kepolisian menjaga keamanan lingkungan dan ketertiban di tengah masyarakat, kita jemput bola istilahnya," katanya.

Sementara itu Ketua BUMDes, Abun Yamin mengutarakan dalam rapat tersebut tentang rencana usaha yang akan dijalankan oleh BUMDes.

"Kita akan produksi sapu lidi dan sapu injuk. Nah inikan akan banyak menyerap tenaga kerja dengan pertimbangan dapat memberikan penghasilan tambahan kepada masyarakat. Diketahui hampir semua ibu-ibu di karawang ini terlibat pinjaman atau menjadi nasabah bank keliling, atau biasa disebut bank emok," jelasnya.

Masih menurutnya bahwa usaha tersebut ia mempunyai target yaitu menjadikan Desa Kalangsari menjadi pusat pengrajin sapu lidi dan sapu injuk. Selain itu lanjut Abun kita juga akan memproduksi gula aren.

"Walau kecil dari segi penghasilan tetapi kalau bisa rutin kan baik untuk masyarakat, kita akan berikan pelatihan dan ini harus menjadi usaha yang profesional dan bukan sekedar seremonial saja," tegasnya.

Zul