Denpasar.- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam letusan Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Bali, hari ini. Gunung Agung kembali meletus dengan melontarkan abu gunung setinggi sekitar 1,5 kilometer. 

Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG, Devy Syahbana, di Karangasem, Selasa, menjelaskan, kolom asap dan abu teramati mengarah condong ke timur-timur laut mengikuti arah angin. 

PVMBG merekam letusan itu terjadi sekitar pukul 11.49 WITA setelah beberapa minggu gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu "istirahat" dari letusan dalam status saat itu awas atau tingkat IV. 

Terakhir kali Gunung Agung meletus pada 2018 adalah 2 Januari lalu, dengan melontarkan abu dengan tinggi yang sama yakni sekitar 1.500 meter. 

Seismograf PVMBG mencatat aktivitas Gunung Agung pada pemantauan enam jam sekali yakni dari pukul 06.00-12.00 WITA, terjadi sekali letusan dengan amplitudo 21 mm berdurasi 140 detik, vulkanik dalam (1) dan tektonik jauh (1).

Saat ini status Gunung Agung menjadi siaga atau tingkat III setelah diturunkan pada Sabtu (10/2).

Meski berstatus siaga, PVMBG mengingatkan masyarakat tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius empat kilometer dari kawah Gunung Agung.

Sedangkan bagi warga yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan.

Lahar hujan dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material letusan masih terpapar di area puncak.

PVMBG menyebutkan area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

Sementara itu aktivitas penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai berlangsung aman dan lancar. 

"Operasional bandara berlangsung aman, belum ada dampak erupsi yang baru terjadi," kata Kepala Hubungan Masyarakat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim.