Karawang.‐ Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya akan mengubah geometri di tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat. Hal ini sebagai imbas kecelakaan maut yang terjadi pada bus pariwisata pembawa rombongan warga Ciputat Timur.

Basuki mengatakan langkah ini diambil karena tanjakan itu dinilai berisiko tinggi terjadi kecelakaan. Sabtu pekan lalu, salah satu bus rombongan pariwisata warga Ciputat Timur, Kabupaten Tangerang Selatan terguling di sana. Sebanyak 27 orang tewas akibat kecelakaan tersebut.

"Kami baru mendapatkan laporan dari Litbang. Mungkin perlu mengubah geometrinya," ujar Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (12/2).

Selain itu, pemerintah juga akan membuat jalur pengaman (safety lane) di sekitar tanjakan Emen demi mencegah kecelakaan dan korban jiwa. Safety lane, menurutnya, dinilai sangat membantu ketika kendaraan tidak dapat setop atau mengerem seketika.

Basuki menegaskan, dua hal itu akan dikerjakan tahun ini. Ia mengatakan pihaknya telah mengecek langsung ke lokasi tersebut.

Ia memperkirakan perbaikan selesai dalam hitungan bulan. Waktu penyelesaian tergantung berat ringannya geometri di sana. 

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penjagaan akan diperketat di sekitar tanjakan Emen terutama libur panjang perayaan Tahun Baru China atau Imlek pada akhir pekan ini. 

"Rekomendasi awal kami akan minta kecepatan di sana diturunkan dengan penjagaan. Kami akan bekerja sama dengan polisi melakukan razia atau penjagaan," kata Budi Karya. 

Razia atau penjagaan disebut bukan hanya terkait kecepatan tetapi juga terhadap pengujian kendaraan bermotor (uji KIR). Budi menuturkan, uji KIR menjadi aspek penting sebab berhubungan dengan rem dan keselamatan.