PELITAKARAWANG.COM– Sebanyak 16 penumpang menderita luka-luka setelah minibus travel mengalami kecelakaan di Tanjakan Emen, Cicenang, Kecamatan Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Minibus itu mengalami kecelakaan dalam perjalanan dari Bandung menuju Indramayu. Yang cukup mengejutkan, bus berwarna putih itu terguling tepat di lokasi kecelakaan maut bus pariwisata, yang menewaskan 27 wisatawan asal Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Diketahui kecelakaan maut bus pariwisata terjadi pada 10 Februari 2018, atau satu bulan dari kecelakaan yang terjadi kemarin, Senin, 12 Maret 2018.

Kepolisian belum bisa memastikan penyebab kecelakaan minibus bernomor polisi E 7548 BA ini. Hanya saja, ditemukan sejumlah fakta yang diduga pemicu minibus kehilangan kendali dan terguling.

Menurut Kepala Polres Subang, AKBP Mohammad Joni, berdasarkan pengakuan sopir minibus, sempat terjadi gangguan saat berusaha mengoper persneling gigi, ketika minibus melintas di lokasi.

"Menurut keterangan sopir, tiba-tiba ada gangguan, tidak bisa mengoper gigi tiga ke gigi dua, mobil melaju kencang dan terguling," kata Joni.

Apa yang dikatakan sopir minibus itu, nyaris sama dengan yang ditemukan polisi saat melakukan pemeriksaan pada bangkai bus.

Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan posisi persneling minibus masih berada di gigi tiga. Dan anehnya polisi juga menemukan rem tangan pada minibus sudah dalam posisi tertarik atau dalam kata lain, sopir berusaha menghentikan laju bus dengan rem tangan.

"Lebih jauh kami akan memeriksa fungsi rem," katanya.

Selain itu, dari hasi pemeriksaan atau olah TKP di Tanjakan Emen, polisi hanya menemukan jejak ban sebelah kiri saja aspal.

Kecelakaan minibus travel ini menambah panjang daftar kecelakaan lalu lintas yang terjadi di sekitar Tanjakan Emen.

Selama ini cukup banyak yang mengaitkan kejadian kecelakaan di Tanjakan Emen dengan cerita mistis. Di luar itu semua, jika di lihat dari medan di Tanjakan Emen, kiranya memang rawan terjadi kecelakaan.

Tanjakan Emen bukan ruas jalan biasa, sesuai namanya jalur ini memang terkendala dengan medan jalannya yang menanjak dan tikungan tajam. Belum lagi wilayah ini sering tertutup kabut tebal.

Namun, menurut Muhammad Joni, sejauh ini kepolisian telah menyiapkan alternatif lain untuk mencegah terjadinya kecelakaan di Tanjakan Emen.

"Kita sudah membuat jalur penyelamatan, hanya saja dari PU (Pekerjaan Umum) pelaksanaannya kapan. Bus sudah evakuasi dibawa ke polres," ujar Joni.