PELITA KARAWANG, Kapolda Jawa Barat Irjen Agung Budi Maryoto menyebut beberapa penyebaran isu hoaks tentang penyerangan ulama mengarah pada Pilkada Jabar.

"Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, memang ada yang mengarah pada salah satu," katanya seusai meluncurkan Dai Kamtibmas, gedung Satreskrim Polres Karawang dan Deklarasi Pilkada Damai di Mapolres Karawang, Rabu (7/3/2018).

Namun demikian, pihaknya tengah menyelidiki kebenaran dugaan tersebut.

"Tapi harus kita buktikan, karena pemeriksaan harus bisa dikonfrontir, dikroscek betul enggak," tambahnya.

Agung menyebut, saat ini di Jawa Barat terdapat 21 kabar penyerangan ulama yang disebar melalui media sosial (medsos), dan 19 di antaranya hoaks atau tidak benar.

"Hanya ada dua yang benar, yakni penyerangan pimpinan Ponpes Al Hidayah di Cicalengka dan Komado Brigadir Persis, Parwoto," tambahnya.

Anging mengatakan, dari 19 isu hoaks tersebut, 13 di antaranya tengah diproses hukum karena melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) atau Undang-undang Nomor 19 Tahun 2018.

"Yang lainnya karena berupa tindak pidana ringan, maka kita bersifat pembinaan," imbuhnya.

Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial dan melakukan tabayun sebelum menyebarkan informasi. Ia khawatir informasi yang tidak benar akan menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Kalau ada berita di-tabayyun(dikorescek) dulu, ada kamtibmas, camat, koramil, kapolsek, tanyakan benar atau tidak. Jika tidak benar tidak usah disebarkan," katanya.